Rabu 16 Dec 2015 21:18 WIB

Peneliti Unand akan Teliti Mendalam Bahasa Isyarat

 Penyandang tuna rungu saat beraksi damai dengan menunjukkan bahasa isyarat
Penyandang tuna rungu saat beraksi damai dengan menunjukkan bahasa isyarat "cinta" memperingati Hari Tuna Rungu Internasional di Bundaran Hotel Indonesia,Jakarta, Jum'at (28/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sejumlah peneliti dari program Pascasarjana Linguistik Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), akan melakukan penelitian lebih mendalam tentang ragam bahasa isyarat di dunia.

"Saat ini bahasa isyarat merupakan bahasa yang terlupakan padahal digunakan oleh komunitas tertentu, perlu riset untuk mengembangkannya," kata Sekretaris Program studi Linguistik Unand, Dr Ike Revita di Padang, Rabu (16/12).

Menurutnya penelitian ini akan membantu penderita tuna rungu untuk memahami beragam bahasa. Dengan melakukan berbagai riset oleh dosen dari Sastra diharapkan akan muncul beragam bahasa isyarat yang saat ini belum terungkap.

Selain itu penelitian ini juga mengenalkan sekaligus mengingatkan kepada masyarakat dunia eksistensi dari bahasa isyarat dan komunitas penggunanya, imbuhnya.

"Penelitian ini baru sebatas rencana namun telah mendapat lampu hijau dari pimpinan Unand untuk dilaksanakan," katanya.

Dia menyebutkan untuk tahap pertama penelitian ini pihaknya telah mengadakan workshop dan seminar tentang bahasa isyarat.

Pada workshop tersebut katanya, komunitas pengguna bahasa tersebut ikut diundang. Selain itu dalam workshop tersebut juga menghadirkan Ilmuwan Inggris yang juga pengguna bahasa isyarat Dr. Nick Palfreyman, ucapnya.

Dari narasumber tersebutlah didapatkan beragam penjelasan dan materi yang bisa dikembangkan ke dalam penelitian. "Diharapkan dari workshop dan penelitian ini akan muncul beragam referensi baru tentang bahasa isyarat baik dalam bentuk skripsi, tesis atau disertasi," ujarnya.

Sementara itu salah satu Mahasiswa Pascasarjana, Martini mengapresiasi adanya penelitian bahasa isyarat tersebut. Menurutnya hal ini menjadi kesempatan Unand untuk lebih berperan dalam membina penyandang disabilitas di Indonesia.

Bukan tidak mungkin katanya, penelitian ini akan bermanfaat bagi penyandang disabilitas untuk meraih prestasi tertinggi di kampus. Dengan begitu Unand telah membuka kesempatan bagi semua mahasiswa termasuk yang kekurangan secara fisik untuk berkembang, ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement