Rabu 16 Dec 2015 09:06 WIB

Pengobatan Kanker Usus tak Lagi Butuh Waktu Lama

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
Penyakit kanker
Foto: ist
Penyakit kanker

REPUBLIKA.CO.ID, Kanker usus besar, menurut Digestive Surgeon RS Khusus Kanker MRCCC Siloam Semanggi, Dr. Benny Philipi, SpPD-KBD dapat mengancam jiwa seseorang. Apalagi, berdasarkan data WHO tahun 2012 kanker usus besar merupakan kanker yang paling sering menyerang pria maupun wanita dengan prevalensi 1,4 juta kasus di dunia.

Gejala spesifik dari kanker usus pada stadium awal biasanya ditandai dengan perubahan pola BAB, diare, sembelit, pendarahan pada usus, penurunan berat badan, anemia serta nyeri pada perut. Sementara faktor risikonya hingga kini belum dapat diketahui.

Jika seseorang sudah terlanjur mengidap kanker usus, maka ada beberapa cara guna mengobati penyakit tersebut. Diantaranya adalah, melakukan operasi pembedahan dengan membedah usus dan mengambil sel kanker dari usus besar.

Selain itu, setelah operasi bisa juga melakukan terapi kemoterapi melalui oral maupun injeksi. Kemoterapi berguna untuk memastikan kanker telah hilang dan tidak muncul lagi.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan jaman ilmu kedokteran juga semakin berkembang. Walaupun obat-obatan yang dapat mengatasi kanker belum ditemukan, tapi alat untuk membasmi sel kanker secara perlahan tersebut banyak yang sudah canggih dan berkembang.

"Dulu operasi pembedahan kanker usus dilakukan dengan banyak sayatan dan proses penyembuhan yang lama. Tapi, saat ini sudah banyak alat yang dapat membantu membasmi sel kanker tersebut, diantaranya adalah radiofrecuency ablation (RFA), cyrosurgery serta terapi radiasi," katanya.

Terapi dengan menggunakan alat-alat tersebut juga hanya memerlukan sedikit sayatan. Sedangkan proses penyembuhannya juga lebih cepat dibandingkan dengan bedah konvensional biasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement