Sabtu 12 Dec 2015 10:11 WIB

Ingin Lebih Pintar? Studi Sarankan Berolahragalah Secara Teratur

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Indira Rezkisari
Olahraga rutin ditemukan sanggup meningkatkan kemampuan otak.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Olahraga rutin ditemukan sanggup meningkatkan kemampuan otak.

REPUBLIKA.CO.ID, Berolahraga secara teratur ternyata dapat meningkatkan kekuatan otak. Temuan itu diungkapkan para peneliti di Italia lewat satu studi yang mereka lakukan belum lama ini.

Penelitian tersebut menunjukkan, berolahraga rutin setiap hari dapat meningkatkan neuroplastisitas pada otak orang dewasa. Neuroplastisitas adalah kemampuan neuron atau sel-sel saraf untuk menyerap pengalaman, belajar, mengingat, dan memperbaiki otak .

Kalangan ilmuwan sampai sekarang umumnya menganggap neuroplastisitas otak seseorang akan menurun seiring bertambahnya usia. Itu dibuktikan dengan lebih sedikitnya plastistas yang terdapat pada otak orang dewasa dibandingkan dengan otak orang yang lebih muda.  

“Berdasarkan demonstrasi pertama yang kami lakukan, tingkat aktivitas fisik yang moderat ternyata bisa meningkatkan neuroplastisitas pada korteks (bagian otak) visual orang-orang dewasa,” kata peneliti dari Universitas Pisa, Italia, Claudia Lunghi, seperti dikutip Indian Express, Sabtu (12/12).

(baca: Dian Sastro: Lebih Banyak Orang Olahraga untuk Ngeceng)

Menurut Lunghi, hasil penelitian tersebut dapat membuka jalan untuk pengembangan strategi terapi non-invasif dalam mengeksploitasi plastisitas otak intrinsik orang-orang dewasa. Temuan itu juga memberi harapan penyembuhan bagi para pengidap amblyopia (mata malas).

Temuan difokuskan pada korteks visual datang sebagai berita harapan bagi orang-orang dengan kondisi seperti amblyopia (kadang-kadang disebut mata malas), cedera otak traumatis, dan masih banyak lagi.

Dalam studi tersebut, para peneliti melibatkan 20 orang dewasa sebagai partisipan untuk menjalani dua tes. Pada tes pertama, peserta diminta menonton film dengan cara menutup sebelah matanya sambil bersantai di kursi. Tes selanjutnya, partisipan kembali diminta menonton film dengan menutup sebelah matanya, namun kali ini sambil mengayuh sepeda statis untuk interval 10 menit.

“Kami menemukan neuroplastisitas korteks visual para peserta saat menjalani tes kedua lebih kuat dibandingkan tes pertama. Ini menunjukkan, aktivitas fisik yang moderat memainkan peranan penting dalam menjaga dan memulihkan kesehatan otak,” kata Lunghi menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement