Selasa 08 Dec 2015 16:18 WIB

Ketua Ikapi DKI: Industri Penerbitan Buku Sangat Membutuhkan Standar Kompetensi

Ketua Ikapi DKI Afrizal Sinaro (kanan).
Foto: Dok Polimedia
Ketua Ikapi DKI Afrizal Sinaro (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi)  DKI Jakarta Afrizal Sinaro mengatakan industri penerbitan buku sangat membutuhkan standar kompetensi.

“Industri penerbitan buku sangat memerlukan standar kompetensi sumber daya manusia (SDM) penerbitan buku,” kata Afrizal Sinaro pada workshop  yang diadakan  Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Jakarta di Bogor, Selasa (8/12) pagi.

Workshop yang mengangkat tema  LSP P-1 itu diadakan dari Senin (7/12) hingga Rabu (9/12) dan diikuti oleh para dosen Polimedia. Afrizal  yang juga direktur utama Penerbit Al-Mawardi Prima diudang untuk berbagi pengalaman sebagai praktisi perbukuan.

Afrizal menambahkan, fakta menunjukkan bahwa sebagian besar penerbit yang tergabung dalam Ikapi DKI Jakarta khususnya, sangat sulit untuk mendapatkan SDM yang berkualitas.

“Sebab, sebagian besar mereka yang bekerja di industri perbukuan atau penerbit adalah mereka yang hanya berdasarkan hobi, tidak ‘by design’ atau berlatar belakang akademik di bidang tersebut,” papar Afrizal.

Misalnya, kata Afrizal, seorang editor di penerbit buku agama Islam. Pada umumnya mereka itu adalah alumni Timur Tengah atau UIN/IAIN.  ”Padahal latar belakangnya belum tentu berpengalaman di  bidang editor. Bahkan, belum tentu mereka pintar menulis,” tuturnya.

Dalam diskusi tersebut, Ketua Ikapi DKI menyarankan gagasan untuk membuat semacam standardisasi kompetensi  SDM penerbitan.  “Standardisasi kompetensi SDM perbukuan mutlak diperlukan,” ujarnya.

Tujuannya, kata Afrizal, agar buku-buku yang diterbitkan oleh para penerbit Indonesia  lebih berkualitas. “Hal itu sangat penting  agar bisa bersaing dengan buku-buku dari negara tetangga  terutama sekali dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah di depan mata,” kata Afrizal.

Wakil Direktur Polimedia Dr Misbah Fikrianto mengatakan Polimedia sudah menyiapkan konsep standardisasi kompetensi bagi SDM perbukuan yang diadopsi dari Inggris. “Di Inggris, jurusan penerbitan sudah sampai S3. Di Malaysia ada dua perguruan tinggi yang mempunyai program S2 untuk bidang penerbitan. Sedangkan di Indonesia baru sampai D3,” papar Misbah Fikrianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement