Senin 07 Dec 2015 13:00 WIB

Gempa Rusak 4 Sekolah

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Gempa Rusak 4 Sekolah 

Gempa Halmahera berkekuatan 5 SR juga rusak 1.593 rumah.

HALMAHERA -- Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mendata bangunan sekolah yang rusak akibat terkena dampak gempa bumi berkekuatan 5 skala Richter (SR) yang terjadi pada Sabtu (5/12). Berdasarkan data sementara, ada empat sekolah dilaporkan mengalami kerusakan. "Data sementara yang sudah dikantongi sebanyak empat sekolah di Kecamatan Jailolo, Kecamatan Jailolo Selatan, Sahu dan Sahu Timur," kata Kepala Bidang Program Dinas Pendidikan Halmahera Lutfi Alwi di Ternate, Sabtu (5/12).

Luthfi mengatakan, pendataan akan dilakukan kembali sebab gempa masih terjadi. Sekolah yang mengalami kerusakan adalah SD Gemi Bukumatiti, SD Tuada, SD Gamsungi, dan SMK Muhammadiyah. Keempat sekolah itu mengalami kerusakan beragam, mulai dari dinding retak hingga pergeseran pintu ruang sekolah. "Sekolah yang akan disurvei hanya bagi berdampak kerusakan akibat gempa, di mana dari hasil data yang dikantongi pihak Diknas sesuai kondisi ditemukan di lapangan total sekolah mengalami kerusakan maka akan dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat," ujarnya.

Luthfi menambahkan, untuk sekolah-sekolah yang berada di pesisir pantai, masih diliburkan pascagempa. Sementara itu, Sekretaris Daerah Halmahera Barat Abjan Sofyan ketika dihubungi mengatakan, siswa diliburkan jika dinding bangunan sekolah rusak. Sedangkan bagi sekolah yang tidak kena dampak, maka sekolah seperti biasanya diminta selalu waspada.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pusat gempa terjadi di darat sehingga menyebabkan guncangan keras. Sebanyak 1.593 unit rumah dilaporkan rusak. "Kekuatan gempa bumi di Jailolo kurang dari 5 skala Richter, namun karena pusat gempa berada di darat menyebabkan guncangan keras," ujar dia, dalam siaran pers, Sabtu (5/12).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, di wilayah tersebut terjadi 833 kali gempa sejak 16 November hingga 4 Desember. Gempa paling parah terjadi pada Sabtu (5/12) yang melanda 19 desa. Desa yang mengalami kerusakan terparah berada di Teluk Jailolo. Selain rumah dan sekolah, gempa juga telah merusak delapan unit tempat ibadah dan tiga kantor pemerintahan daerah. 

Sebanyak 10.165 warga pun harus mengungsi karena tak lagi dapat menghuni rumahnya. Dari 1.593 unit rumah yang rusak, perinciannya 145 unit rumah rusak parah, 273 unit rusak sedang, dan 1.175 rusak ringan. Sutopo mengatakan, saat ini seluruh pengungsi membutuhkan bantuan mendesak. Mereka berharap ada bantuan makanan, tenda gulung, selimut, sarung, pelayanan kesehatan, alat komunikasi, serta kebutuhan bayi dan ibu hamil. 

Saat ini, tim Reaksi Cepat BNPB masih berada di lokasi gempa dan BPBD untuk menyalurkan bantuan. Mereka belum mengetahui kerugian akibat kerusakan oleh gempa. Pihaknya juga belum dapat memastikan gempa akan selesai karena aktivitas tektonik yang memiliki frekuensi cukup banyak, kekuatan relatif kecil, dan aktivitas lama. Namun, warga tak perlu khawatir karena gempa ini tidak memicu tsunami, longsor, atau gunung meletus. 

DPRD Provinsi Maluku Utara telah mengusulkan anggaran bantuan bagi pembangunan rumah rusak akibat gempa di Kabupaten Halmahera Barat dalam APBD 2016. "Memang untuk besaran anggaran melekat pada dinas terkait, sehingga membantu warga Halmahera Barat terkena musibah gempa bumi itu," kata Ketua Komisi I DPRD Maluku Utara Wahda Z Imam.

Wahda mengatakan, kondisi warga di Halmahera Barat yang terkena musibah gempa bumi sangat memprihatinkan. Sehingga, dalam pembahasan anggaran 2016, DPRD telah mengusulkan anggaran penyiapan rumah layak huni dan bantuan bahan bangunan kepada warga yang rumahnya rusak tidak terlalu parah. "Tentu ada perubahan anggaran yang harus kita tampung ataukah mendahului perubahan dan bisa saja eksekutif minta persetujuan penggunaan anggaran sebelum perubahan anggaran."

Partai Golkar Maluku Utara, Ahad (6/12), mendistribusikan ribuan kemasan bahan dan pakaian bagi korban bencana gempa bumi di Kabupaten Halmahera Barat. Sementara itu, kemarin Wali Kota Tidore Kepulauan Ramli Umanailo menyerahkan bantuan Rp 100 juta. "Distribusi bantuan ini diserahkan sesuai dengan kebutuhan korban bencana gempa bumi, terutama untuk makanan siap saji dan pakaian bagi warga korban bencana," kata Ketua Partai Golkar Maluku Utara Ahmad Hidayat Mus di Ternate. n antara ed: andri saubani 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement