Selasa 24 Nov 2015 19:34 WIB

Guru Berdedikasi, Bukti Cinta pada Tanah Kelahiran

Rep: c13/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (keenam kiri) dan Mendikbud Anies Baswedan (keenam kanan) berfoto bersama perwakilan guru penerima Satyalancana Pendidikan pada acara puncak Peringatan Hari Guru Nasional ke-21 Tahun 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11).
Foto:

Ketersediaan guru di Papua membuat anak-anak Papua sulit memperoleh pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan di wilayahnya sangat terbatas. Kebanyakan guru yang dikirim tidak mau ditempatkan di daerah terpencil. Mereka hanya mau ditempatkan di sekolah-sekolah sekitar kabupaten maupun ibukota.

Karena kesulitan dan kendala ini, hati Linceu pun tergerak untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan di tanah kelahirnya. Dia tidak mau masyarakat Papua tertinggal dan terbelakang terus menerus. Karena itu dia tetap bertahan sebagai guru di pedalaman meski kondisi sulit. 

“Sebagai putera daerah, hati saya tergerak untuk memperbaiki pendidikan di wilayah saya agar masyarakat di tempat saya tidak teringgal terus menerus,” jelas dia.

Pada masa rintis dahulu, yakni 2009, Linceu mengaku sangat kesulitan. Ini karena jumlah guru sangat terbatas di sekolahnya ini. Selama dua tahun, hanya terdapat tiga guru yang memegang mata pelajaran kala itu. Situasi ini pun membuatnya harus memegang mata pelajaran lainnya selain Ekonomi.

Kehebatan Linceu menjadi seorang guru memang tak bisa disangkal lagi. Kawan seperjuangannya, Nelson Kabak mengaku Linceu memiliki kreativitas tinggi. Menurut Nelson, rekannya itu tidak hanya mengajar tapi juga memberikan keterampilan membuat baju dari kulit kayu dan tas noken kepada siswa dan masyarakat sekitar. 

Hasil keterampilan ini jelas mendatangkan keuntungan bagi masyarakat. “Dia bisa memanfaatkan bahan yang ada di sekitar dalam membuat keterampilan itu,” kata Mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Angguruk, Kabupaten Yahukimo, Papua ini. 

Kepala Seksi Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Menengah (Kasi PTK Dikmen), Dinas Pendidikan (Disdik) Papua ini juga menilai Linceu merupakan sosok guru yang juga memiliki sikap yang patut diteladani. "Linceu itu guru yang baik, ramah dan menginspirasi. Dia orang yang tepat memperoleh apresiasi itu," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement