Jumat 20 Nov 2015 09:26 WIB

Tinju Tinja, Cara Asyik Membuang Kebiasaan BAB Sembarangan

Kampanye Tinju Tinja, Kamis (19/11)
Foto: unicef
Kampanye Tinju Tinja, Kamis (19/11)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  UNICEF Indonesia bersama Kementerian Kesehatan RI kembali menggelar Aksi Nasional Tinju Tinja untuk menghapus perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

“Kita harus menyediakan inovasi konkret dan inovatif terhadap masalah dimana orang pergi ke toilet, atau kita gagalmelakukan yang terbaik untuk anak-anak yang paling miskin dan paling rentan,” kata Ketua Program Water, Sanitasi dan Higiene (WASH) UNICEF Indonesia Aidan Cronin, Kamis (19/11).

 

Sanitasi dan kebersihan, dinilainya, dapat membantu mencegahd iare yang merupakan penyebab 9 persen kematian balita setiap tahunnya. Catatan UNICEF menunjukkan, balita di dunia mengalami 1,7 miliar kasus diare setiap tahun. Sekitar 300.000 balita meninggal setiap tahun – atau lebih dari 800 balita meninggal per hari akibat sanitasi dan kebersihan yang buruk.

Maka, langkah inovatif di Indonesia dengan mengajak kalangan anak muda yang diwakili aktor Dion Wiyoko dan juga Duta Tinju Tinja Melanie Subono.

Pada 2014, fase pertama Tinju Tinja diluncurkan dengan fokus menumbuhkan kesadaran anak muda di media sosial dan mendorong capaian Indonesia bebas BABS pada 2019.

Indonesia adalah negara keduadenganangka BABS terbesar di dunia, setelah India. Sebanyak 2,4 miliar penduduk dunia tidak memiliki toilet dan 946 juta – atau kurang lebih 1 dari 8 orang di dunia – buang air besar di tempat terbuka.

“Tidak ada alasan untuk tidak bertindak dan memperbaiki akses ke toilet bahkan di masyarakat yang paling miskin atau dalam keadaan darurat sekali pun,” kata Aidan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement