Selasa 17 Nov 2015 16:23 WIB

Kapan Harus ke Psikolog atau Psikiater?

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
Jika sudah mengalami keluhan kecemasan atau gangguan jiwa harus dilakukan penanganan yang benar dan tepat sesuai gejala.
Foto: flickr
Jika sudah mengalami keluhan kecemasan atau gangguan jiwa harus dilakukan penanganan yang benar dan tepat sesuai gejala.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian orang mungkin merasa sungkan apabila harus berkonsultasi ke psikolog maupun psikiater ketika mengalami masalah kecemasan. Padahal berkonsultasi dengan keduanya merupakan salah satu bagian dari terapi penyembuhan kecemasan atau gangguan jiwa.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh spesialis kejiwaan dr Danardi Sosromiharjo, SpKJ (K). Menurutnya, terapi dengan psikolog maupun psikiater sangat membantu menyembuhkan pasien, ketika sudah mengalami gejala kecemasan maupun gangguan jiwa. Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya, melakukan terapi dengan psikolog maupun psikiater pada dasarnya sama saja.

"Perbedaannya hanyalah pada tingkat kecemasannya saja. Kalau pasien mengalami kecemasan ringan seperti tes belajar, tes bakat dan gangguan belajar sebaiknya lebih disarankan untuk melakukan terapi dengan psikolog. Akan tetapi kalau timbul gejala biologis yang lebih parah, seperti bipolar dan skizofrenia maka sebaiknya terapi ke psikiater," katanya.

(baca: Waspada, Anak Kesayangan Mami Lebih Rentan Depresi)

Dokter spesialis kejiwaan, dr Andri, SpKJ, FAM juga mengungkapkan bahwa selain mengkonsumsi obat-obatan, ternyata peran psikolog maupun psikiater sangat penting. Namun, yang tak kalah penting adalah kerjasama antara dokter dan juga pasien.

"Hal ini penting karena walau bagaimanapun juga pasien yang lebih tahu, gangguan apa saja yang ia alami. Barulah setelah itu paramedis bisa menentukan, sebaiknya pasien bisa ditangani oleh psikolog atau psikiater sesuai dengan gejala yang timbul," ujar Andri.

Secara keseluruhan, seseorang dapat dikatakan sehat jiwanya ketika sudah bisa menerima keadaan di sekitarnya. Maka sebaiknya, jika sudah mengalami keluhan kecemasan atau gangguan jiwa harus dilakukan penanganan yang benar dan tepat sesuai gejala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement