Kamis 05 Nov 2015 17:17 WIB

KOI Tunggu Satlak Prima Soal Jumlah Atlet Olimpiade 2016

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Komite Olimpiade Indonesia (KOI)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Komite Olimpiade Indonesia (KOI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) masih menunggu kepastian berapa jumlah atlet dan cabang olah raga (cabor) yang diberangkatkan ke Olimpiade 2016. Sekretaris Jenderal (Sekjen) KOI, Dodi Iswandi mengatakan keputusan soal itu ada di Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

"Memang belum ada kepastian. Satlak Prima belum melaporkan ke kami (KOI) berapa cabor, berapa atletnya. Kita kan menuggu dari mereka yang membina," kata Dodi saat dihubungi, Kamis (5/11).

Hanya, Asisten Deputi (Asdep) Prestasi Olah Raga di Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) itu mengungkapkan, dalam catatannya ada sekitar tujuh atau delapan bidang keolahrgaan nasional yang sedang menjalani kualifikasi.

Dodi mengatakan gelaran olimpiade mengharuskan para atlet untuk mengikuti kualfikasi dunia mewakili negara masing-masing. Kata dia, beberapa cabor yang ikut kualifikasi adalah angkat besi, equastrian (ketangkasan berkuda), voli pantai, bulu tangkis, kano, dan judo. Sedangkan dua cabor yang dipastikan lolos ke olimpiade adalah cabang panahan dan atletik.

"Yang pasti lolos ke Rio (De Jeneiro) itu kan si Ika Yuliana sama Ega Agatha (panahan). Satu lagi cabang atletik (Maria Londa)," kata Dodi.

Sementara untuk cabor lainnya masih mengikuti kualifikasi. Untuk equastrian, kata Dodi, atlet Larasati Gading sedang berada di Jerman untuk lolos kualifikasi. Sedangkan cabang kano, proses kualifikasi sedang berlangsung di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).

Angkat besi, pun kata dia sedang menjalani kualifikasi di Cina, dan Amerika Serikat (AS).Meski begitu, Dody menyampaikan keputusan soal siapa dan dari cabor apa saja yang bakal diberangkatkan ke Rio De Jeneiro, Brazil bukan dari KOI. "Di Satlak Prima keputusannya. KOI cuma membawa saja," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement