Rabu 28 Oct 2015 08:34 WIB

Rider MotoGP Sayangkan Insiden Sepang

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
Valentino Rossi
Foto: AP/David Vincent
Valentino Rossi

REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG -- Empat detik, itulah waktu yang dimiliki Valentino Rossi dan Marc Marquez saat keduanya bersinggungan di turn 14 Grand Prix Sepang, Malaysia akhir pekan lalu. Kemudian, seperti yang semua orang tahu, insiden pun terjadi pada lap ketujuh.

Sekilas tampak Rossi seperti menendang Marquez. Namun, setelah ribuan replay, terutama penampakan dari video helikopter terlihat bahwa stang motor Marquez menyentuh kaki Rossi hingga pijakan Rossi lepas dan menyebabkan the Baby Alien jatuh.

Marc berhenti balapan sementara Rossi berlanjut menyelesaikan 12 lap berikutnya. Race Direction memberi tiga poin penalti untuk Rossi sehingga the Doctor harus start paling belakang pada final GP Valencia nanti.

Insiden kontroversial ini tak hanya mengundang komentar sejumlah legenda MotoGP. Para rider yang berkompetisi di MotoGP 2015 juga angkat bicara sesuai pandangan masing-masing.

Dani Pedrosa, rekan Marquez di Repsol Honda mengatakan ini adalah insiden buruk dalam MotoGP. Ada begitu banyak penonton dan mereka melihat yang seharusnya tidak terjadi.

"Valentino Rossi memiliki nama besar dalam olah raga ini. Dia memiliki banyak penggemar dan banyak anak muda menjadikannya contoh. Semua orang pasti pernah berbuat salah dan kita harus memahami apa yang terjadi," ujar Pedrosa, dilansir dari Cycleworld, Rabu (28/10).

(Baca juga: Valentino Rossi Janji Ikuti Seri Final MotoGP di Valencia)

Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso menilai Marquez membalap demi podium, namun dia juga mengganggu Rossi. Dovi menilai reaksi Rossi melampaui batas dan tidak seharusnya begitu.

"Aku percaya Marc telah memprovokasi Rossi dan Rossi jatuh dalam perangkapnya. Ketegangan terjadi sejak konferensi pers pada Kamis dan kami bisa melihat hubungan harmonis mereka telah berakhir. Kurasa, Marc mencoba 'bermain' dengan Valentino, tapi dia tetap masih dalam aturan," kata Dovi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement