Selasa 27 Oct 2015 14:00 WIB

RI Pembelajar Bahasa Jepang Terbanyak Kedua

Red:

JAKARTA--Indonesia menjadi pembelajar bahasa Jepang terbanyak kedua di dunia. Sebanyak 872.441 orang warga Indonesia mempelajari bahasa Negeri Sakura. Jumlah ini hanya kalah dari Cina yang memiliki jumlah pembelajar hingga 1.046.490 orang.

"Jumlah ini meningkat signifikan sebesar 21,8 persen dibandingkan 2009," ujar Direktur Jenderal Japan Foundation unuk wilayah Asia Tenggara Tadashi Ogawa saat audiensi dengan Kemendikbud di Jakarta, Senin (26/10).

Dia menambahkan, jumlah tersebut didominasi oleh siswa sekolah menengah atas (SMA), yakni 40 persen. Menurutnya, banyaknya pembelajar bahasa Jepang menjadikan Indonesia sebagai negara yang diprioritaskan untuk diberikan bantuan peningkatan kemampuan bahasa Jepang, terutama bagi guru-guru lokal.

Kemendikbud bersama dengan Japan Foundation melakukan kerja sama program Nihongo Partners, yakni untuk peningkatan kemampuan bahasa Jepang bagi guru-guru bahasa Jepang di Indonesia. Ogawa menjelaskan, sebanyak 49 guru bahasa Jepang tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) dari 19 provinsi di Indonesia diberangkatkan ke Jepang pada 2015 ini.

Sebanyak 49 guru bahasa Jepang tersebut dibagi menjadi dua gelombang. Adapun, gelombang pertama terdiri atas 24 guru telah lebih dulu menjalani program pada 11-25 Oktober 2015. Sementara, gelombang kedua terdiri atas 25 guru memulai program tersebut mulai 26 Oktober sampai 10 November 2015.

Dalam program tersebut, kata Ogawa, mereka menjalani pelatihan intensif selama dua pekan di The Japan Foundation Japanese Language Institute di Urawa, Jepang. Dalam pelatihan tersebut, guru-guru asal Indonesia akan didampingi penutur asli.

"Di Jepang, kami membekali para guru dengan metode pengajaran tim. Diharapkan dengan kesempatan yang diberikan untuk mempelajari bahasa Jepang di sana dapat mampu meningkatkan kemampuan mereka."

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut. Hamid berharap para guru bisa mengambil manfaat dari program pelatihan itu.

Saat ini, di Indonesia terdapat 4.538 pengajar bahasa Jepang, baik di tingkat sekolah, pendidikan tinggi, maupun pendidikan nonformal. Seorang guru asal SMA Negeri 1 Cilegon, Nita, mengungkapkan, program tersebut sangat bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan guru-guru bahasa Jepang di Indonesia. "Guru mendapatkan kesempatan memperdalam pemahaman mengenai bahasa Jepang," kata Nita.

n antara ed: a syalaby ichsan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement