Selasa 27 Oct 2015 08:07 WIB

Daging Olahan 17 Persen Lebih Tinggi Picu Kanker Usus

Rep: C32/ Red: Indira Rezkisari
Hasil penelitian menunjukan, mereka yang memakan daging olahan mempunyai risiko 17 persen lebih tinggi terkena kanker usus dibanding mereka yang makan lebih sedikit.
Foto: wikimedia
Hasil penelitian menunjukan, mereka yang memakan daging olahan mempunyai risiko 17 persen lebih tinggi terkena kanker usus dibanding mereka yang makan lebih sedikit.

REPUBLIKA.CO.ID, Gambaran mengenai daging olahan memicu kanker usus semakin jelas. Terutama dari analisis yang dilakukan oleh Dana Penelirian Kanker Dunia (WCRF) pada 2011. Para peneliti menggabungkan hasil dari studi sebelumnya.

Seperti dilansir Independent, Selasa (27/10) WCRF mampu mengelompokkan data sesuai apa yang dikonsumsi seseorang. Apakah mereka mengkonsumsi daging merah atau daging olahan.

Temuan utama dari analisis WCRF yaitu mengkonsumsi daging merah dan daging olahan mempunyai bahaya yang tidak sama. Mereka menyatakan daging olahan lebih kuat memicu kanker usus daripada daging merah.

Hasil penelitian menunjukan, mereka yang memakan daging olahan mempunyai risiko 17 persen lebih tinggi terkena kanker usus dibanding mereka yang makan lebih sedikit.  Meskipun begitu, daging olahan bukan satu-satunya faktor yang memicu kanker usus. WCRF menyatakan ada banyak faktor lain yang juga mendukung.

Selain itu juga ada penelitian dari seribu orang di Inggris ternyata menderita penyakit kanker usus. Sisanya mereka yang lebih jarang memakan daging olahan cenderung memiliki risiko yang lebih sedikit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement