Rabu 21 Oct 2015 13:40 WIB

Sekjen KOI Ajak Anggota Sukseskan Kongres Istimewa KOI

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Israr Itah
Kondisi sebelum dimulainya Rapat Anggota Istimewa dan Kongres Istimewa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Senin (28/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Kondisi sebelum dimulainya Rapat Anggota Istimewa dan Kongres Istimewa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Senin (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Hifni Hasan mengajak anggotanya untuk bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Kongres Istimewa KOI pada 31 Oktober. Ia mengajak anggota untuk mereformasi tata tertib organisasi saat kongres berlangsung.

Namun saat ini, ia meminta anggota untuk mentaati aturan AD/ART dengan menarik dukungan terhadap Tim Koordinasi dan Tim Penjaringan yang dibentuk anggota.  

“Tujuan kita sama, saya sama Pak Timbul ingin pemimpin olahraga yang terbaik. Hanya, tata cara menuju ke sana yang harus kita sama-sama sepakati,” kata Hifni saat ditemui Republika.co.id di halaman Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/10). 

Hifni mengimbau untuk menyelesaikan kisruh di tubuh KOI, guna menghindari adanya sanksi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC). Ia menilai keputusan anggota yang terburu-buru membentuk forum sendiri karena ketidaksukaan secara personal pada ketua umum Rita Subowo membuat keadaan menjadi tidak nyaman.

Padahal menurut dia, jika anggota mengklaim sebagai mayoritas yang mengatasnamakan 50+1, seharusnya mereka percaya diri untuk memenangkan kongres.

"Kita sukseskan kongres, taati aturan AD/ART. Setelah itu kita cari ketua yang baru," ujar dia. 

Ia juga menyebut, delapan pengurus cabang olahraga anggota yang mendapat surat peringatan keras dibekukan sementara juga tidak mendapat dukungan dari mayoritas cabor anggota lain.

Hifni mengemukakan kongres akan tetap berjalan meski delapan cabor anggota itu dibekukan. "Kongres tetap berjalan meski hanya dua anggota yang datang. Karena KOI merupakan representasi IOC di setiap negara," kata dia menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement