Sabtu 17 Oct 2015 22:00 WIB

Wah, Orang-orang Berpengaruh Cenderung Andalkan Insting

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mengambil keputusan (ilustrasi)
Foto: Google
Mengambil keputusan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA --  Berdasarkan penelitian terbaru, orang-orang yang memiliki kekuatan sosial cenderung mengandalkan isyarat tubuh internal mereka. Terutama ketika mereka mengambil keputusan penting dalam hidup.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa mereka mengandalkan insting dan isyarat internal ketika membuat penilaian tentang apa yang disukai, apa yang benar, dan apa yang harus dilakukan," kata pemimpin penelitian dari Karl-Andrew Woltin dari Royal Holloway, University of London seperti dikutip dari The Indian Express, baru-baru ini.

Woltin menyebut kadang-kadang itu memang baik bagi hal yang berhubungan dengan perasaan Anda. "Tapi kadang-kadang ini dapat menyesatkan orang dan mengakibatkan penilaian suboptimal," ucapnya.

Penelitian tersebut melihat bagaimana kemudahan tindakan daya motorik individu yang tinggi berdampak penilaian mereka. Temuan ini didasarkan pada empat percobaan di mana hampir 400 orang ikut berpartisipasi. Untuk menggambarkannya, dalam eksperimen setiap orang menulis tentang situasi di mana mereka memiliki kekuasaan atas orang lain atau saat orang lain memiliki kekuasaan atas mereka. Setiap percobaan kemudian ditargetkan kepada tindakan motorik yang berbeda.

Sebagai contoh salah satu percobaan yakni dengan melatih ekstra otot okular (otot-otot yang menggerakkan mata) untuk melihat gerakan-gerakan tertentu dari sebuah titik pada layar. Ketika otot mata dilatih untuk melihat suatu gerakan, maka otot mereka akan bergerak melihat gerakan yang disukai. Namun, ini hanya untuk kasus orang-orang yang kuat atau berpengaruh dalam kehidupan sosial mereka.

Temuan menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki kekuatan sosial sangat dipengaruhi oleh isyarat tubuh internal yang berasal dari sistem motorik mereka ketika membuat penilaian. "Temuan kami menunjukkan bahwa mekanisme perlu dimasukkan ke dalam tempat si pemegang kekuasaan agar mereka yakin saat membuat keputusan penting," ucap Woltin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement