Sabtu 17 Oct 2015 20:17 WIB

Waspada, Rossi!

Red: operator

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Balapan Moto Grand Prix (GP) musim 2015 tinggal menyisakan tiga race lagi, yakni Moto GP Australia di Phillip Island (18 Oktober), MotoGP Malaysia di Sepang (25 Oktober), dan MotoGP Valencia di Ricardo Tormo (8 November).

Sampai saat ini, pebalap Movistar Yamaha Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo masih bersaing dengan rentang poin ketat di puncak klasemen. Rossi di peringkat satu mengumpulkan 283 poin, sedangkan Lorenzo tertinggal 18 angka di belakangnya. Pada race terakhir di Sirkuit Motegi akhir pekan lalu, Rossi dan Lorenzo berurutan finis di posisi kedua dan ketiga. Sedangkan, podium pertama jadi milik pembalap Honda, Dani Pedrosa.

Menilik dari raihan poin saat ini, baik Rossi maupun Lorenzo, punya peluang sama besar untuk menjadi juara. Ada 75 poin lagi yang bisa diperebutkan keduanya. Namun, tentu saja, bila bicara soal juara, Rossi berada di garis depan. Di atas kertas, sekalipun Lorenzo berturut-turut mendapatkan podium pertama dalam tiga raceselanjutnya, capaian maksimalnya adalah 340 poin.

Andai Rossi finis tepat di belakang Lorenzo dalam tiga race beruntun selanjutnya, the Doctor masih dapat memiliki 343 poin. Artinya, Rossi hanya perlu menempel ketat ke manapun Lorenzo melaju.

Akan tetapi, cerita akan lain bila hasil dalam tiga race selanjutnya merunut pada gelaran musim lalu. Saat itu, di Phillip Island, Rossi meraih podium pertama dan Lorenzo kedua. Lalu, di Sepang, Rossi finis kedua dan Lorenzo ketiga.

Kemudian, di balapan seri terakhir di Ricardo Tormo hasilnya lebih nahas la gi bagi X-Fuera. Saat itu, Rossi mampu meraih podium kedua, sedangkan Lorenzo tak berhasil menyelesaikan balapan ka re na keluar di lap ke-6. Bila hasil musim lalu terulang di edisi MotoGP kali ini, Rossi dipastikan ke luar sebagai juara dunia balap kuda besi tahun ini.

Meski di atas kertas peluang Rossi lebih terbuka untuk menjadi juara, pembalap asal Italia ini enggan untuk melihat probabilitas hitung-hitungan yang ada. Rossi mengaku hanya akan fokus untuk menyelesaikan balap dengan terus berada di depan Lorenzo sekalipun itu bukanlah peringkat tercepat dalam race.

"Saya hanya fokus untuk menyelesaikan satu racedemi satu race. Gap 18 poin tidak akan ada artinya bila saya tidak bisa menyelesaikan setiap balapan dengan baik," ujar Rossi dikutip dari Crash, awal pekan ini.

Pebalap 36 tahun ini mengatakan, sebenarnya bukan soal Lorenzo saja yang ia khawatirkan ketika sisa race menjadi sangat ketat. Dia berujar, untuk meraih podium pertama, banyak pembalap selain Lorenzo yang akan bersaing dengannya.

Eks pembalap Ducati ini berujar, seperti para pembalap Honda yang saat ini mulai semakin cepat karena sadar mereka semakin tertinggal oleh rider-riderYamaha. Contoh teranyar adalah pembalap Honda Dani Pedrosa yang memenangkan racedi Motegi, akhir pekan lalu.

Rossi mengatakan, ini menjadi bukti bahwa para pembalap pesaing Yamaha sedang coba mengambil peluang di tengah ketatnya persaing an Rossi dan Lorenzo. Menyadari ini, Rossi pun mengaku sudah cukup alasan untuk tidak dulu memedulikan kalkulasi raihan poin di tiga raceselanjutnya.

"Hitung-hitungan tidak layak untuk diyakini ketika racemasih tersisa. Saya tidak bisa meyakini itu sekarang, yang terpenting adalah selalu finis di depan Lorenzo," kata peraih sembilan kali juara dunia di semua kelas balap ini.

Sedangkan, Lorenzo mengaku sedang gatal untuk bisa segera mengaspal di Philip Islands. Lorenzo yang kembali finis di belakang Rossi pada raceterakhir di Motegi menyatakan sangat optimistis untuk segera melakukan racedi sirkuit sepanjang 4,4 kilometer itu.

"Saya dan tunggangan sudah siap untuk kembali bersaing, masih banyak poin yang bisa di raih. Tiga race terakhir harus benar-benar kami manfaatkan," ujar pembalap berusia 28 tahun itu.

 Pembalap asal Spanyol itu mengatakan, adapun kecemasan dia di raceAustralia adalah soal cuaca mengingat kawasan Asia Pasifik kini sedang berangin dan berpotensi hujan. Dan, trek basah menjadi perhatiannya. Seperti saat membalap di Motegi, Jepang, Lorenzo kesulitan menaklukkan trek yang sempat diguyur hujan sebelumnya. "Philip Islands menjadi sangat penting, hujan dan angin harus kami waspadai," kata juara dunia dua kali ini. rep: Gilang Akbar Prambadi ed: Fernan Rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement