Senin 12 Oct 2015 05:03 WIB

Gejala Pernafasan Umum Terjadi pada Anak Alergi Susu

Rep: C11/ Red: Winda Destiana Putri
Susu Sapi (Ilustrasi)
Foto: Boldsky
Susu Sapi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Gejala lain yang mungkin muncul bila anak mengalami alergi pada susu adalah bengkak dan gatal di bibir sampai lidah, nyeri dan kejang perut, serta muntah sampai diare berat dengan darah.

Alergi ini juga dapat berdampak pada gangguan saluran pernafasan seperti bersin-bersin disertai gatal di hidung, kemudian hidung tersumbat, batu pilek berulang, sesak nafas dan asma.

Di Indonesia gejala yang paling umum adalah gejala yang terjadi pada pernafasan dengan jumlah 51,5 persen dan kulit 48,7 persen. Selanjutnya pada pencernaan 39,3 persen dan gejala-gejala lain seperti pada mata dan susunan saraf pusat atau sakit kepala. Apabila orang tua telah mengenali gejala tersebut ada baiknya jika melakukan konsultasi dengan tenaga medis.

Saat ini masih sering ditemukan kasus anak penderita alergi protein susu sapi yang terkena gangguan di saluran cerna menjadi sulit makan. Sehingga si kecil akan mengalami komplikasi kurang gizi atau malnutrisi yang dapat terlihat dari berat dan tinggi badan yang sulit bertambah. Malnutrisi tidak dapat dibiarkan karena dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan anak.

Pakar tumbuh kembang di RSAB Harapan Kita, Anna Tjamdrayani mengatakan pertumbuhan fisik yang diukur dari pertumbuhan berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala merupakan ciri anak yang bertumbuh dengan baik. Dalam pertumbuhan yang normal pada usia satu sampai lima tahun, pertumbuhan fisik yang pesat terjadi pada satu hingga dua tahun.

"Pada usia satu tahun anak yang berkembang dengan baik dapat mentransfer benda dari tangan ke tangan dan dapat berbicara dengan kata-kata yang dapat dimengerti di usia dua tahun. Pada dua tahun pertama, perkembangan otak juga terjadi sangat cepat," kata Anna.

Ia melanjutkan nutrisi merupakan salah satu faktor penting agar anak bertumbuh kembang secara optimal. Diantaranya adalah protein untuk mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh serta bahan pembentuk hormon, enzim dan antibodi. Zat besi sendiri bermanfaat untuk peningkatan konsentrasi, kecerdasan, pengendalian diri dan emosi, penerimaan informasi dan daya ingat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement