Sabtu 10 Oct 2015 17:40 WIB

Unpad Rintis Studi Bahasa dan Budaya Cina

Rep: Agus Yulianto/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu kampu Unpad, Bandung.
Foto: blogspot.com
Salah satu kampu Unpad, Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID,JATINANGOR --  Indonesia merupakan pasar Pariwisata utama para wisatawan mancanegara (wisman), khususnya Cina. Saat ini, Cina berada di urutan ke-4 teratas setelah Singapura, Malaysia, dan Australia.

Begitu pula dengan Cina yang merupakan pasar utama pariwisata Indonesia. Dari ke-19 negara, Cina merupakan fokus pasar Pariwisata Indonesia selain Australia, Jepang, Korea dan Rusia.

Dalam rangka mendorong peningkatan kunjungan wisatawan kedua negara, sebagaimana telah disepakati dalam MoU sebelumnya antara Sekretaris Ditjen Pemasaran Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Cina National Tourism Administration  (CNTA) kedua negara bertekad untuk meningkatkan kunjungan wisata timbal balik.

Karena itu, kata panitia lokakarya dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad  Gugun Gunardi, untuk mendukung program tersebut dianggap perlu adanya kesiapan dalam upaya untuk membangun dunia kepariwisataan di Indonesia.

"Untuk itu juga, FIB Unpad mengadakan kegiatan 'Lokakarya Pendirian Program D4 Bahasa dan Budaya Tiongkok'," kata dia dalam keterangannya kepada Republika, Sabtu (10/10).

Lokakarya dilaksanakan pada Senin-Rabu (12-14/10) bertempat di Hotel Sukajadi Jl. Sukajadi 176 Bandung. Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan itu adalah Dr. Mumuh Muhsin Z MHum (Umpad),  Dr Gugun Gunardi MHum,  Dr Arry Bainus MA,  Didin, Dra Yati Sukamdani, Catherine Keng, Mr. Sun Xi Wey (Kanselor China), dan Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement