REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Intel memberikan penghargaan LIPI Young Scientist Awards (LYSA) kepada peneliti remaja yang berprestasi. Dua lembaga ini juga memberikan apresiasi kepada ilmuwan muda Indonesia bersamaan dengan Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) yang diselenggarakan pada Kamis, (8/10).
Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan, pemberian penghargaan ini seharusnya menjadi sebuah tradisi. Penghargaan ini bertujuan untuk memotivasi calon-calon ilmuwan muda agar bisa berprestasi di ajang internasional.
Menurut Iskandar, penguasaan sains dapat menjadi salah satu tolok ukur kemajuan pembangunan. “Karena itu, kami berikan apresiasi tinggi kepada ilmuwan muda dan remaja yang mampu berkomitmen mengembangkan sains,” ujar Iskandar, Jakarta, Kamis (8/10). Mereka juga, kata dia, memiliki temuan penelitian yang berskala internasional.
Selain itu, Iskandar juga mengungkapkan, kerja sama melalui pemberian penghargaan ini merupakan salah satu contoh partnership lembaga riset dengan industri. Dengan demikian diharapkan bisa mencetak peneliti dan inovator muda handal kelak.
Sejauh ini, menurut dia, riset dan dunia industri adalah dua bidang yang seharusnya memiliki keterikatan yang kuat. Ini perlu terjadi agar keduanya dapat saling berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Peraih penghargaan tersebut, kata Iskandar, merupakan pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan LIPI pada 2014 yaitu Luca Cada Lora (ITB) dan Galih Ramadhan (UGM). Selain itu, pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya, I Kadek Sudiarsana (UGM) dan I Dewa Gede A (IPB). Mereka telah memenangkan Intel ISEF 2015 di Pittsburgh Pennsylvania Amerika Serikat yang dilaksanakan pada 10 hingga 15 Mei lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
