Senin 28 Sep 2015 13:38 WIB

Rapat Anggota Istimewa KOI 'Bubar Jalan'

Komite Olimpiade Indonesia (KOI)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Komite Olimpiade Indonesia (KOI)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  --  Rapat Anggota Istimewa dan Kongres Istimewa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Hotel Peninsula Jakarta, Senin (28/9), terhenti karena tidak ada kesepakatan terkait dengan agenda yang dibahas yaitu perubahan keanggotaan.

Ketua KOI Rita Subowo mengatakan rapat yang diikuti oleh semua anggota KOI ini sebetulnya membahas sembilan cabang olahraga yang akan menjadi anggota. Namun, rencana itu tidak bisa terlaksana karena terbentur dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

"Seharusnya syaratnya dipermudah. Itu juga sesuai dengan instruksi IOC. Bukan dipersulit seperti sekarang. Makanya saya usulnya revisi AD/ART. Tapi anggota tidak setuju. Makanya rapat kami tutup," kata Rita Subowo usai menutup rapat.

Setelah menutup rapat, rombongan KOI langsung meninggal lokasi rapat. Namun, mayoritas anggota yang berasal dari pengurus besar cabang olahraga masih bertahan. Bahkan rapat tetap diteruskan dengan melakukan pendataan peserta yang ada.

Sesuai dengan rencana, rapat ini akan berakhir pada pukul 18.00 WIB. Dengan adanya kejadian tersebut, semua acara yang telah disusun berantakan dan rapat anggota istimewa KOI ini tidak membuahkan hasil. "Dengan ditutupnya rapat hari ini maka kita tinggal menunggu kongres pemilihan pada Oktober nanti," ucap Rita Subowo dengan tegas.

Meski Rita Subowo menjelaskan permasalahan yang terjadi di dalam ruangan. Namun, beberapa peserta mengatakan jika rapat tersebut belum masuk pada materi yang disampaikan disampaikan oleh Ketua KOI terkait dengan revisi AD/ART.

"Rapat tadi dipaksa ditutup oleh Ketua KOI. Seharusnya tidak begitu. Jika kayak gini bisa saja pemaksanaan pengesahan anggota baru untuk modak kongres nanti," kata Sekjen Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Merari Nainggolan.

Ketua Umum PB ISSI Rajasapta Oktohari mengatakan, permasalahan yang terjadi pada rapat istimewa KOI ini juga berkaitan dengan nama kegiatan yang ada kata istimewanya. Hal tersebut menjadi perdebatan antara pihak KOI dengan anggota.

"Saat ditanya kenapa pakai kata istimewa, Bu Rita menjelaskan jika rapat ini untuk memasukkan sembilan cabang olahraga baru. Mendengar jawaban ini anggota menggangap tidak perlu menggunakan istimewa. Tetapi Bu Rita tidak setuju dan rapat ditutup," ungkapnya.

Dengan kejadian di Hotel Peninsula, mayoritas anggota KOI tetap menggalang kekuatan untuk melanjutkan rapat. Hanya saja untuk lokasinya dipindah ke Gedung Serbaguna Senayan Jakarta.

Permasalahan yang terjadi pada rapat sangat disayangkan oleh anggota Komis X DPR RI, Nico Siahaan. Menurut dia, kejadian tersebut seharusnya tidak perlu terjadi. Sebaiknya sebelum ditutup ada lobi-lobi yang dilakukan oleh Tim KOI. Dengan kondisi ini pihaknya akan mempertanyakan kepada Ketua KOI Rita Subowo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement