Ahad 27 Sep 2015 16:45 WIB

Gangguan Fungsi Otot, Lemak dan Liver Sebabkan Gangguan Pankreas (1)

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Aktivitas fisik yang seimbang dengan pola makan sehat bisa meningkatkan kekuatan otot yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan pankreas.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Aktivitas fisik yang seimbang dengan pola makan sehat bisa meningkatkan kekuatan otot yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan pankreas.

REPUBLIKA.CO.ID, Seseorang dikatakan menderita diabetes karena fungsi pankreasnya sudah tinggal 50 persen. Melemahnya fungsi pankreas otomatis akan menurunkan produksi insulin yang dihasilkan oleh pankreas itu sendiri.

Menurut Dr dr Aris Wibudi, SpPD, KEMD, CHT, ABAARM dipl, pankreas ini adalah sebuah korban dari berbagai macam kondisi. Masyarakat pada umumnya hanya fokus pada pankreasnya saja untuk masalah diabetes, padahal penting juga harus diketahui adalah penyebab gangguan pankreas.

Yaitu gangguan fungsi otot, lemak dan liver.

Otot itu, lanjut dokter Aris, penyangga metabolik yang paling baik di tubuh kita. Semakin baik ototnya, maka penyangganya makin baik. Kenapa penyangga metabolik jadi jelek? Menurutnya, karena jarang menggunakan otot. Otot makin mengecil, penyangga metabolik makin berkurang.

“Kalau kita jarang menggunakan otot seperti dalam kehidupan sehari-hari, pakai mobil dari rumah ke kantor akan menyebabkan otot makin mengecil,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Padahal jalan kaki paling tidak 10 ribu langkah per hari, sangat bermakna. “Jalan kaki itu untuk melatih terbentuknya otot. Kalau jalan kaki saja yang besar kakinya, betis. Jadi sebetulanya bukan jalan kaki saja yang diharapkan, sehingga latihan otot yang lain,” tambahnya.

Sayangnya, kita sendiri lebih senang tidak melakukan aktivitas. Itulah yang menyebabkan otot makin kecil. Otot adalah penyangga metabolik utama di dalam tubuh kita. Otot menyerap gula, minyak yang dipakai sebagai energi atau cadangan energi.

“Kalau bekerja dengan baik, otot menyerap gula yang utama dipakai sebagai energi. Kalau tidak kerja, gula jadi menumpuk,  jadi glikogen.

Kalau numpuk  tidak kerja, maka penumpukan gula itu akan dilempar ke lemak jadi minyak. Lemak yang berada di rongga perut. Lemak di perut bertambah kalau otot tak dipakai,” jelasnya.

Aris menjelaskan kemampuan otot menyerap gula tergantung berapa besar otot Anda. Makin bagus otot, makin bisa menyerap gula.

Lalu bagaimana caranya membentuk otot? Saran dokter Aris, lakukanlah aktivitas fisik. Aktivitas fisik bukan selalu harus ke gym. Kerja ke kantor naik sepeda, bisa juga dengan olahraga jalan kaki. Olahraga Anda berhasil tidak  bisa dilihat dari seberapa besar otot terbentuk, bukan keringat ukurannya. “Jangan berpikir kalau membentuk otot seperti Ade Rai, yang penting punya otot proporsional,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement