Sabtu 12 Sep 2015 20:40 WIB

Kebanyakan Tidur Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tidur mendengkur (Ilustrasi)
Foto: The Guardian
Tidur mendengkur (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Hati-hati bagi Anda yang sering mengalami kekurangan atau kelebihan tidur. Menurut sebuah studi hal itu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut studi yang dilakukan di Korea Selatan,  mereka yang tidur malam sembilan jam atau lebih punya lebih banyak kalsium di dinding arteri jantungnya. Ini membuat arteri lebih kaku dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sementara mereka yang tidur lima jam atau kurang dari itu juga rentan terhadap penyakit jantung.

Penelitian yang dimuat dalam Journal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology ini menunjukkan kualitas tidur juga berpengaruh. Mereka yang kualitas tidurnya buruk memiliki dua tanda awal penyakit jantung dibanding mereka yang kualitas tidurnya baik.

Associate professor di Kangbuk Samsung Hospital Korea Selatan Kim Chan-won mengatakan, kondisi bisa memburuk akibat obesitas dan depresi.

''Yang terpenting dari penelitian ini adalah studi tanda awal penyakit jantung,'' kata Kim seperti dilansir //Live Science//, Kamis (10/9).

Studi ini melibatkan 47 ribu orang dewasa muda dan sedang. Mereka ditanyai seputar durasi tidur malam.

Sebanyak 29 ribu partisipan diamati juga kadar kalsium dalam arterinya. Sementara tingkat elastisitas arteri diamati pada 18 ribu orang.

Hasil penelitian menunjukkan grafik berbentuk U yang berarti makan mendekati ekstrim, gejalan penyakit jantung mulai muncul.

Meski rasa nyaman atas durasi tidur dari satu orang berbeda dengan orang lainnya, Kim menekankan cukup tidur dengan kualitas yang baik sangatlah penting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement