Kamis , 10 Sep 2015, 10:29 WIB

Pertemuan 22 Negara Bahas Keamanan Pangan

Red: Dwi Murdaningsih
Kementan
 Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 29th Session of The Asia and Pacific Plant Protection Commission (APPPC) 7-11 September.
Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 29th Session of The Asia and Pacific Plant Protection Commission (APPPC) 7-11 September.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 29th Session of The Asia and Pacific Plant Protection Commission (APPPC). Konvensi dua tahunan kali ini diikuti oleh 22 negara Asia-Pasifik dan berlangsung selama lima hari mulai tanggal 7-11 September mendatang di Bali. Konvensi dibuka oleh Menteri Pertanian yang diwakili oleh Kepala Badan Karantina Pertanian dan turut hadir Sekretaris APPPC Dr Piao Yong Fan (Cina) dan Sekretaris International Plant Protection Convention (IPPC) Dr Kyu Ock Tim (Korea).

Agenda konvensi adalah untuk membahas upaya pencegahan terhadap ancaman penyakit pada tumbuhan dalam rangka menjamin keamanan pangan.  Badan Karantina Pertanian, selaku institusi National Focal Point untuk perlindungan tanaman menyampaikan peran Indonesia dalam pertemuan ini sangat penting. Sebab, hasil pertemuan ini nantinya akan dipakai pedoman untuk menetapkan standar internasional kesehatan tumbuhan. Terlebih saat ini Indonesia sedang mendorong terus peningkatan produksi pertanian seperti Padi, Gula, Daging, Jagung, Kedelai, Tanaman Holtikultura, Cabe dan Bawang Merah.

Secara nyata, hasil pertemuan ini akan menyepakati beberapa standar kesehatan tumbuhan dan tata cara pengendalian penyakit tanaman. Mengingat saat ini teknologi inovasi berbagai negara selalu berkembang. Selain dimanfaatkan Negara peserta di wilayah Asia Pasifik, hasil juga diusulkan ke pertemuan perlindungan tumbuhan dunia yang diselenggarakan Organisasi Pangandan Pertanian Dunia, FAO di Roma tahun 2016 mendatang.

Bagi Indonesia, ikut terlibat dalam pembahasan standar kesehatan tumbuhan menjadi sangat penting terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan segera di berlakukan pada akhir tahun ini. Dengan konsekuensi pergerakan barang yang sangat terbuka, Indonesia harus siap. Dengan pertemuan inilah Indonesia akan mendapatkan informasi teknis mengenai status kesehatan tumbuhan pada masing-masing Negara peserta dan juga cara menanggulanginya untuk dapat menjamin keamanan pangan, khususnya pangan asal tumbuhan.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan