Rabu 09 Sep 2015 17:29 WIB

Ini Gangguan Kesehatan Akibat Badai Pasir

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Badai pasir di Riyadh, Arab Saudi
Foto: telegraph.co.uk
Badai pasir di Riyadh, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena badai pasir sempat menyambangi wilayah Arab Saudi. Sayangnya hingga kini belum ada data ilmiah tentang dampak badai pasir yang terjadi di wilayah tersebut.

Meski begitu, secara umum badai pasir tetap memberikan efek kesehatan bagi masyarakat lokal dimana badai pasir itu terjadi. Ada beberapa keluhan yang mungkin timbul akibat badai pasir ini, antara lain batuk, pilek, keluhan mengi (suara yang dihasilkan ketika udara mengalir melalui saluran napas yang menyempit), serangan asma akut‎, iritasi mata, sakit kepala, nyeri badan, gangguan tidur, dan gangguan psikologis.

"Sebagai upaya perlindungan, sedapat mungkin menghindar dari tempat atau area badai pasir yang sedang terjadi, atau menunggu sampai badainya berhenti dan baru lalu ke luar rumah atau bangunan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga dalam siaran persnya, Rabu (9/9).

Berdasarkan berbagai penelitian pada badai-badai pasir di berbagai tempat lain dan di waktu-waktu yang lalu dapat diketahui bahwa kandungan badai pasir dapat berupa partikel padat, toxin, virus atau bakteri, dan bahan lain seperti sulfur, logam berat, karbon monoksida dan mungkin juga bahan pestisida.

Tak hanya di Arab Saudi, badai pasir juga terjadi di sebagian besar kawasan Timur Tengah. Akibatnya aktivitas penerbangan di Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah sempat terhambat. Sekitar tujuh penerbangan menuju bandara tersebut dialihkan ke Madinah, Yanbu, dan Taif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement