Ahad 06 Sep 2015 07:26 WIB

Waspada Alergi Protein Susu Sapi pada Anak

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Minum susu
Foto: ivillage.com
Minum susu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap anak membutuhkan nutrisi di dalam tubuh bagi tumbuh kembangnya. Untuk itu mereka perlu mengonsumsi makanan seimbang, seperti sayuran, protein hewani, dan susu.

Namun, seringkali anak bisa mengalami alergi terhadap konsumsi makanan tertentu, termasuk alergi protein pada susu.

Dalam diskusi yang di selenggarakan oleh Sarihusada Nutritalk di Hotel Borobudur, Jakarta, pakar gastroenterologi dari Universitas Vrije Brussel Belgia, Prof. Yvan Vandenplas, mengungkapkan bahwa ternyata alergi protein susu pada anak terbukti dapat mengganggu optimalisasi tumbuh kembang dan memberi dampak jangka panjang terhadap tingkat kesehatan pada usia dewasa. Untuk itu, menurut Prof. Yvan, hal ini perlu diperhatikan karena butuh penanganan yang tepat guna menekan dampak tersebut.

"Butuh penanganan yang tepat guna mengatasi masalah tersebut. Pemberian protein susu kedelai dapat dijadikan solusi alternatif yang aman, efektif, dan terbukti dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Harga dari sumber protein kedelai sangat terjangkau, mudah diperoleh dan rasanya sudah pasti enak," ujarnya.

Menurut Prof. Yvan, saat ini prevalensi anak di dunia yang menderita alergi semakin meningkat akibat berbagai penyebab dan banyak penelitian juga telah membuktikan hal tersebut dapat mengganggu pertumbuhan pada anak ke depannya. Sebuah penelitian di Amerika Serikat oleh Robbins KA (2014) yang dilakukan terhadap 6.189 anak berusia 2-17 tahun, menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki alergi makanan dengan sejarah alergi susu sapi memiliki rata-rata tinggi badan, berat badan dan indeks masa tubuh lebih rendah dibandingkan anak dengan alergi makanan tanpa sejarah alergi susu sapi.

"Karena tidak adanya gejala yang spesifik, kurangnya pengetahuan, dan jarangnya melakukan test alergi pada anak, sangat menyulitkan para dokter untuk mendeteksi kasus alergi protein susu sapi tersebut. Sayangnya, hal ini cukup sering terjadi di seluruh negara di dunia," ungkap Prof. Yvan.

Prof. Yvan juga menambahkan, untuk mengurangi hal tersebut penting bagi para orang tua untuk mengenal lebih dekat terhadap gejala alergi susu sapi. Serta tak lupa untuk banyak menggali informasi mengenai penanganan yang tepat guna menghindari masalah ini.

Selain itu menurut Konsultan Ahli Alergi-Imunolog dari RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM), DR. Dr. Zakiudin Munasir SpA(K), penceghan alergi pada anak ini dapat dilakukan dengan teliti dalam mengeliminasi makanan yang membuat anak rentan terhadap alergi dan mengganti makanan tersebut dengan makanan yang memiliki nilai gizi yang sama.

"Agar tak terjadi malnutrisi, susu dengan isolat protein kedelai dapat dijadikan pilihan yang aman dalam menangani anak yang mengalami alergi protein susu sapi. Hal tersebut dilakukan karena dapat ditoleransi dengan baik. Selain itu di Indonesia, susu kedelai merupakan asupan yang disukai karena rasanya yang enak," tambah Dr. dr. Zaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement