Sabtu 05 Sep 2015 10:19 WIB

Pendapatan Guru Honorer di Lebak Rp 200 Ribu

Guru Honorer
Guru Honorer

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Guru berstatus honorer di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memperoleh pendapatan Rp 200 ribu per bulan. Hal ini berdampak terhadap kualitas dan mutu pendidikan di daerah itu. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak Asep Komar Hidayat mengatakan pihaknya akan mengusulkan kepada Bupati Lebak agar guru honor mendapatkan dana insentif.

Saat ini, jumlah tenaga guru berstatus honorer mulai jenjang pendidikan usia dini, SD, SMP dan SMA/SMK tercatat 4.200 orang. Pendapatan guru honorer itu hanya menggantungkan dari kemampuan sekolah bersangkutan. Pendapatan guru rata-rata Rp200.000 per bulan, sehingga bisa mempengaruhi terhadap kualitas dan mutu pendidikan.

"Saya kira mana mau pendidikan berkualitas, sedangkan pendapatan guru honor saja tidak layak untuk memenuhi kebutuhan hidup selama sebulan," katanya.

Menurut dia, guru honorer itu karena adanya kesepakatan antara guru bersangkutan dengan kepala sekolah tanpa tuntutan gaji maupun upah. Sebab pemerintah hingga kini belum ada pengangkatan bagi tenaga guru honorer. Dengan demikian, pendapatan guru honor itu dari penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Ia mengusulkan kepada pemerintah daerah agar guru honorer mendapat perhatian dengan diberikan dana insentif. Kehadiran tenaga guru honorer tersebut sangat diperlukan untuk memenuhi kekurangan guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Saat ini, kekurangan tenaga pendidik di Kabupaten Lebak sekitar 4.000 orang. Namun, meskipun guru berstatus honorer tidak layak untuk mencukupi kebutuhan hidup, menurut Asep, mereka bersemangat mengajar anak-anak agar mereka memiliki pendidikan yang lebih baik. Sebagian besar guru honorer di Kabupaten Lebak menyandang sarjana pendidikan atau strata I (sarjana), sehingga memiliki kompetensi bidang pendidikan.

Ia meminta pemerintah tidak memberlakukan moratorium PNS karena tenaga guru hingga kini masih kurang. "Kami terbantu dengan adanya guru honorer sebanyak 4.200 orang. Itu juga kami kekurangan tenaga guru sekitar 4.000 orang," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement