Jumat 04 Sep 2015 14:00 WIB

Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW): Pencopotan Budi Waseso Kemenangan Koruptor

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagaimana Anda melihat polemik isu pencopotan Budi Waseso?

Kalau Budi Waseso diganti, itu berarti kemenangan bagi koruptor. Koruptor berhasil memengaruhi penguasa sehingga penguasa mengintervensi dan mendesak Polri supaya mencopot Budi Waseso. IPW berharap Polri jangan tinggal diam. Mereka harus melakukan perlawanan dan solid menghadapi itu. Jangan mau diintervensi penguasa dan koruptor.

Katakanlah Komjen Budi Waseso dicopot. Apa yang mungkin terjadi?

Pasti semua kasus yang ditangani Budi Waseso selama ini tutup buku. Karena kan dia dituduh gara-gara kasus itu. Siapa pun nanti penggantinya, itu tidak akan berani membuka kasus itu. Dia akan berpikir dua kali. Inilah kenapa saya katakan ini kemenangan koruptor.

Dari partai berkuasa sudah ada protes. Sementara, ada pihak di yang berusaha meredam Budi Waseso?

Iya. Jadi, para koruptor itu berhasil memecundangi penguasa agar penguasa melakukan intervensi. Penguasa jadi tidak konsisten. Kalau kita lihat, Polri masuk pelabuhan itu kan atas instruksi Presiden Joko Widodo. Terus, pemberantasan korupsi kan bagian dari konsep Nawacita Presiden. Kenapa ketika kemudian Bareskrim menjalankan semua itu malah mesti diganti? Akhirnya, jajaran Polri mesti solid untuk melakukan perlawanan.

Bukankah masih ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?

KPK enggak bisa diharapkan untuk menangani kasus itu. Kalau memang KPK mau, sejak lama kan dia bisa masuk. Karena kan kasus di pelabuhan itu sudah lama dilaporkan juga ke KPK. Tapi, kan enggak ada tindak lanjutnya. Jadi, kalau nanti kemudian Komjen Budi Waseso dicopot, yang berpesta pora itu para koruptor karena Bareksrim begitu juga KPK tak akan berani lagi mengusut kasus korupsi. Nawacita Jokowi pun akan jadi bohong. Isapan jempol belaka.

Sejumlah pejabat mewanti-wanti agar Bareskrim jangan membuat suasana gaduh. Komentar Anda?

Ini aneh kalau ada pejabat negara yang bilang pemberantasan korupsi menimbulkan kegaduhan. Orang nangkep maling saja ribut kok. Maling pasti melakukan perlawanan untuk meloloskan diri. Kalau koruptor ditangkap kemudian menimbulkan kegaduhan, itu hal yang wajar. Jadi, pejabat kita ini sudah keblinger karena cenderung membela koruptor.

Apa yang mesti diperhatikan Presiden Joko Widodo selain isu pencopotan Komjen Budi Waseso?

Jokowi itu mesti tahu diri. Jangan kacang lupa pada kulitnya. Apa yang dikatakan PDIP (menolak pencopotan), harusnya dia mendengar itu. Sehingga, dia juga harus konsisten bahwa pemberantasan korupsi mesti dilakukan konsisten sesuai dengan janji-janji dia di masa kampanye. Kalau dia mengingkari dan tidak menghormati PDIP, ya siap-siap saja dia suatu saat tinggal menunggu risikonya.  c14 ed: Fitriyan Zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement