Sabtu 22 Aug 2015 12:18 WIB

Kutu Rambut Mulai Kebal Pengobatan Standar

Kutu telah membangun kekebalan selama beberapa waktu terakhir, membuatnya tak lagi mempan dengan pengobatan standar.
Foto: ist
Kutu telah membangun kekebalan selama beberapa waktu terakhir, membuatnya tak lagi mempan dengan pengobatan standar.

REPUBLIKA.CO.ID, Seiring dimulainya tahun ajaran baru di Amerika Serikat, otoritas kesehatan memperingatkan adanya kutu rambut yang resisten terhadap perawatan dengan bahan kimia biasa. Serangga penyebab gatal itu sulit disingkirkan dan membuat anak-anak tidak bisa sekolah. 

Sebuah riset baru yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Masyarakat Kimia Amerika minggu lalu di Boston menyatakan bahwa populasi kutu di sedikitnya 25 negara bagian telah membangun kekebalan terhadap pyrethroid, insektisida yang terkandung dalam produk-produk pengobatan kutu yang standar.

Ben Kupferman, murid berusia 17 tahun dari California, terjangkit kutu ini sepulangnya dari perkemahan musim panas. "Saya menggaruk kepala dan seekor kutu jatuh ke jari saya dan terus bergerak," ujarnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan sekitar enam sampai 12 juta serangan kutu terjadi setiap tahun di AS pada anak-anak berusia tiga sampai 11 tahun. Sampai baru-baru ini, biasanya orangtua tinggal membeli produk bebas untuk menyingkirkan kutu tersebut dalam beberapa hari.

Namun obat-obat ini semakin lama semakin tidak mempan. Para ilmuwan mengatakan hal itu terjadi karena kutu semakin toleran dan bahkan resisten terhadap bahan kimia.

"Beberapa jenis berpotensi untuk bermutasi dan melindungi diri melawan apapun yang kita gunakan untuk membunuhnya," ujar Angela Baker, dokter anak di Children’s Hospital of Wisconsin.

David Gaines, ilmuwan peneliti serangga yang berkaitan dengan kesehatan publik di Virgnia, mengatakan kutu telah membangun kekebalan selama beberapa waktu terakhir.

Ketika pengobatan standar tidak berhasil, para orangtua minta obat resep kepada dokter. Namun beberapa orangtua tidak suka anak-anaknya menggunakan bahan kimia yang kuat, sehingga mereka lebih memilih metode-metode alami. 

Beverly Mann, seorang ibu dari California, bergabung bersama para orangtua lainnya untuk memulai Nit Fairies, sebuah bisnis pengobatan kutu yang alami.

"Kami menggunakan minyak perawatan yang seluruhnya alami dan kami memberi jaminan atas pelayanan kami. Bahan ini bebas pestisida. Kami melakukan penyisiran rambut, pengambilan kutu, sehingga orangtua tidak usah melakukannya," ujar Mann.

Di negara bagian Virginia, Gerry Wolburg memulai bisnis pembasmian kutu tiga tahun lalu ketika putrinya Rachel terjangkit. Ia menggunakan panas untuk membunuh telur kutu, yang disebut 'nit'. Kabar baiknya, kutu tidak membawa penyakit. Mereka hanya parasit mengganggu yang terkadang sulit disingkirkan.

sumber : VOA Indonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement