Kamis 13 Aug 2015 20:06 WIB

Anggota DPD: Menteri Baru Harus Bawa Perubahan

Pelantikan menteri hasil reshuffle Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Pelantikan menteri hasil reshuffle Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pergantian Kabinet Kerja dinilai sudah cukup efektif dan efisien. Mereka yang ditunjuk menggantikan posisi menteri yang lama merupakan orang-orang yang sudah teruji integritas dan profesionalitasnya.

"Kita harus mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang mendalam terhadap menteri-menteri yang sudah menjalankan tugasnya. Di samping itu, nama-nama yang masuk di kabinet kerja sekarang harus bisa membawa perubahan yang lebih baik," kata anggota DPD RI Nofi Candra, Kamis (13/8).

Menurutnya, langkah Presiden Joko Widodo melakukan pergantian beberapa kabinet ini merupakan bukti keseriusan Jokowi dalam memperbaiki kinerja pemerintahan. Namun yang perlu dicatat, kata dia, pergantian kabinet ini tidak boleh dijadikan sebagi tukar guling jabatan politik berdasarkan jasa-jasa pemenangan di pilpres kemaren. "Penunjukkan dan pergantian kabinet harus didasarkan pada kinerja, integritas, dan pengalaman," ujar anggota DPD asal Sumatera Barat ini yang bersama tokoh muda di DPD lainnya menggagas Poros Senator Indonesia untuk memberikan pandangan kritis yang membangun dalam pelbagai persoalan kebangsaan.

Namun, lanjut dia, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian bagi Jokowi selanjutnya. Pertama, presiden harus memikirkan jabatan kepala Staf Kepresidenan yang ditinggalkan oleh Luhut Panjaitan. Menurutnya, perlu untuk merumuskan kembali penting atau tidaknya adanya kepala Staf Kepresidenan. "Hal ini merupakan kerancuan dalam sistem tata negara Indonesia," ujarnya.

Kedua, kata dia, menteri-menteri yang ditunjuk menggantikan kabinet lama, harus bekerja seoptimal dan seefektif mungkin untuk mengatasi berbagai krisis nasional. Di antaranya masalah perdagangan Indonesia yang tidak boleh lagi semrawut dan tak tentu arah.

Menurut dia, kabinet yang baru harus mengupayakan merebut kembali kepercayaan pasar agar trust para pengusaha kembali normal. "Hal ini tentu akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi Indonesia," katanya.

Ketiga, lanjutnya, pergantian kabinet juga harus memperhatikan masalah integritas menteri yang ditunjuk sebagai penggantinya. "Mudah-mudahan pergantian kabinet ini tidak terhenti sampai di sini saja. Ada beberapa menteri yang masih belum menjalankan tugasnya dengan baik dan banyak menimbulkan kontroversi. Mungkin beberapa kementerian juga harus dievaluasi dan dinilai kinerjanya oleh Presiden Jokowi," ujar Nofi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement