Ahad 26 Jul 2015 12:23 WIB

Ini Dia, Mitos dan Fakta Seputar Menyikat Gigi

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Menyikat gigi (Ilustrasi)
Foto: Rocketnews24
Menyikat gigi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mitos seputar gigi sering kali menyesatkan bagi orang-orang yang tidak terbuka pada informasi. Terkadang hal yang baik dilakukan untuk gigi justru malah dihindari, begitu juga sebaliknya.

Untuk menghindari penyesatan seputar mitos gigi, Tanvir Singh, konsultan dokter gigi di Dentem, Gigi dan Ortodonti Clinic memaparkan beberapa mitos beserta fakta sebenarnya, dilansir dari Timesofindia, Ahad (26/7).

Memutihkan gigi merusak struktur gigi

Faktanya, teknik seperti zoom whitening bekerja dengan mengelupaskan noda dari gigi. Teknik ini berguna untuk membawa kembali warna alami dari gigi seseorang. Proses ini merupakan prosedur paling sederhana dan paling aman yang dilakukan oleh dokter gigi karena tanpa menggunakan zat pemutih ataupun bahan kimia lain.

Dilarang menyikat gusi

Menurur Tanvir, menyikat tidak hanya dilakukan pada gigi saja, tetapi juga gusi dan lidah memerlukannya juga. Menyikat daerah gusi membantu menyingkirkan plak yang menyebabkan peradangan dan akhirnya justru menimbulkan penyakit pada gusi. Jika gusi sensitif, jangan sikat daerah tersebut dengan terlalu keras. Gunakan sikat gigi yang lentur agar menghindari pendarahan pada gusi.

Makan permen karet setelah makan sama dengan menyikat gigi

Tidak ada yang dapat menggantikan teknik menyikat gigi, termasuk mengunyah permen karet. Seseorang harus menyikat gigi secara benar jika ingin membersihkan setalah makan. Jika ingin menggunaan permen karet sebagai alternatif, dianjurkan tidak mengunyahnya lebih dari 10 menit.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement