Sabtu 25 Jul 2015 22:12 WIB

Menanti Kabar Gembira dari Tim Panahan Indonesia

Rep: Frederik Bata/Muhammad Iqbal/ Red: Didi Purwadi
 Pemanah Indonesia Ika Yuliana Rochmawati (kiri) mengambil anak panah miliknya dari pemanah Myanmar Thida Nwe dalam nomor Recurve Perorangan Putri Sea Games ke-28 di lapangan panahan Kallang, Singapura, Rabu (10/6).(Antara/Nyoman Budhiana)
Pemanah Indonesia Ika Yuliana Rochmawati (kiri) mengambil anak panah miliknya dari pemanah Myanmar Thida Nwe dalam nomor Recurve Perorangan Putri Sea Games ke-28 di lapangan panahan Kallang, Singapura, Rabu (10/6).(Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim panahan Indonesia bersiap mengikuti Kejuaraan Dunia Panahan 2015 di Kopenhagen, Denmark. Pada kejuaraan yang berlangsung mulai Ahad (26/7) hingga Ahad (2/8), Indonesia yang diwakili atlet-atlet yang bernaung di bawah Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) membidik hasil maksimal. 

"Target kita minimal masuk empat besar biar bisa lolos ke Brasil," ujar manajer tim panahan Indonesia, Adi Poernomo, kepada saat dihubungi Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Kejuaraan Dunia Panahan 2015 di Kopenhagen merupakan kualifikasi utama untuk menentukan para pepanah yang akan berlaga di Olimpiade musim panas 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Turnamen yang diorganisir oleh World Archery telah memasuki edisi ke 48. Babak kualifikasi dan penyisihan akan dilangsungkan di Sundby Idrætspark.  

Sedangkan babak perebutan medali dijadwalkan pada 1 hingga 2 Agustus di Cristiansborg Palace. Sebagaimana perhelatan-perhelatan sebelumnya, kejuaraan dunia panahan akan mempertandingkan kategori individu, beregu dan campuran. Disiplin perlombaan terdiri dari dua yaitu compound dan recurve.

Tim panahan Indonesia akan tampil di nomor recurve. Untuk kategori putra diwakili trio Hendra Purnama, Riau Ega Agata Salsabila, dan Muhammad Hanif Wijaya. Sedangkan di kategori putri, tiga srikandi Diananda Choirunisa, Titik Kusumawardani, dan Ika Yuliana Rochmawati akan mewakili tim.

Apabila mampu menembus empat besar di kategori beregu, maka otomatis para pepanah juga lolos di nomor perseorangan.  Setiap negara memperoleh jatah enam atlet. Masing-masing tiga pepanah putra dan putri.

Menurut Adi, para atlet telah siap tempur di medan perlombaan. Segala jenis latihan telah dijalani dengan baik. Bahkan, menurut Adi, selama bulan suci Ramadhan, para pepanah yang terpilih tidak mendapatkan jatah libur demi mempersiapkan diri.  

"Persiapan sudah oke," kata Adi menegaskan. Senada dengan Adi, pelatih tim putri Nurfitriyana memastikan anak asuhnya telah siap tempur. Segala persiapan telah dijalani Ika dan kawan-kawan dengan baik.

Dengan hasil maksimal, diharapkan Ika dan kawan-kawan mampu lolos ke Brasil. Selepas berangkat pada Kamis (23/7), para atlet harus segera beradaptasi. "Tinggal adaptasi cuaca saja di sana (Copenhagen)," ujar Nurfitriyana, satu dari tiga srikandi perebut medali perak Olimpiade Seoul 1988 itu.  

Sejak perhelatan Olimpiade 1988, Indonesia senantiasa meloloskan atletnya ke gelaran pesta olahraga tertinggi seantero jagat tersebut. Khusus untuk skuat saat ini, Ika memiliki pengalaman tersendiri. Sebab, Ika pernah tampil pada Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London.

Namun, pencapaian wanita 26 tahun itu belum maksimal. Di Beijing, Ika harus rela tersisih di babak pertama. Sedangkan tatkala berlaga di London, Ika berhasil menembus babak 16 besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement