Hasil Investigasi Tolikara Diminta Jangan Hanya Jadi Laporan

Selasa , 21 Jul 2015, 15:21 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (keempat kiri) bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Yohana Yembise (ketiga kiri) berkunjung ke lokasi peristiwa penyerangan di Distrik Karubaka, Tolikara, Papua, Selasa (21/7).
Foto: Antara/Trisnadi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (keempat kiri) bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Yohana Yembise (ketiga kiri) berkunjung ke lokasi peristiwa penyerangan di Distrik Karubaka, Tolikara, Papua, Selasa (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, Syaiful Bahri Anshori,  menyarankan adanya rekomendasi untuk masyarakat dari hasil investigasi insiden Tolikara. Karenanya, pengungkapan penyebab insiden pembakaran masjid penting dilakukan.

"Akar masalah pembakaran masjid tentu harus dicari dari investigasi itu. Hasilnya sebaiknya dijadikan rekomendasi sikap untuk masyarakat terkait toleransi, baik antar umat beragama atau toleransi sosial," jelas Syaiful ketika dihubungi ROL, Selasa (21/7).

Dirinya juga mengingatkan, jangan sampai hasil investigasi hanya berakhir sebagai laporan saja. Masyarakat berhak mengetahui rangkaian permasalahan yang sebenarnya terjadi di Tolikara.

Terlebih, lanjut dia, sifat insiden Tolikara sensitif karena menyangkut isu agama. Faktor lain seperti adanya kesenjangan sosial dan miskomunikasi dengan aparat setempat diduga ikut mendorong terjadinya insiden.

"Tujuan investigasi itu untuk penyelesaian masalah dan perbaikan kondisi sosial, tentu pemahaman masyarakat perlu diperbaiki berdasar hasil tersebut," tuturnya.

Seperti diketahui, sejumlah tim investigasi, baik dari Kementerian Agama maupun instansi lain telah diterjunkan untuk mencari penyebab insiden pembakaran masjid di Tolikara.  Selain tim dari instansi pemerintah, terjun pula tim investigasi dari beberapa elemen masyarakat seperti Komnas HAM.