DPR Awasi Polri Kejar Dalang di Balik Kericuhan Tolikara

Selasa , 21 Jul 2015, 05:20 WIB
Pembakaran Masjid/ilustrasi
Foto: info palestina
Pembakaran Masjid/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi III DPR yang membidangi hukum, HAM dan keamanan akan ikut mengawasi pengungkapan dan penyelesaian kericuhan di Karubaga, Tolikara, Papua.

Anggota Komisi III Arsul Sani mengatakan, salah satu yang menjadi fokus utama pihaknya, yakni dalam hal penegakan hukum, termasuk pengungkapan pelaku di balik kejadian tersebut.

"Yang akan kita dalami nanti terutama apakah Polri hanya semata berhenti sampai kepada pelaku di lapangan atau pada apakah di balik itu ada dalang. Itu yang akan kita pantau," kata Arsul kepada Republika, Senin (20/7).

Arsul mengatakan, pengusutan kejadian tersebut hingga tuntas dapat mencegah terjadinya konflik berkelanjutan.

Penuntasan penyelidikan pun dianggap sangat membantu untuk meminimalisir pembentukan opini yang menimbulkan permusuhan dan kebencian yang dapat berujung pada pemecahbelahan persatuan.

"Kita harap Polri melakukan penegakan hukum tidak hanya terhadap masyarakat biasa saja, tapi kepada orang-orang yang menjadi provokator atau melakukan provokasi terhadap yang memicu terjadinya insiden seperti itu," ujarnya.

Seperti diketahui, sekelompok warga melakukan pembakaran pemukiman dan kios yang merembet ke masjid di Tolikara, Papua. Peristiwa tersebut terjadi ketika umat islam hendak mendirikan solat Idul Fitri, Jumat (17/7) pagi.

Pembakaran tersebut diduga merupakan ujung dari kemarahan massa atas tertembaknya anggota mereka oleh aparat saat menyampaikan protes karena penggunaan pengeras suara saat takbiran. Akibat kericuhan tersebut, sebelas orang mengalami luka serius dan seorang anak meninggal dunia.