Selasa 14 Jul 2015 18:46 WIB

Penderita Lupus dengan Steroid Harus Waspada Jika Berpuasa

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri
Penyakit lupus.
Foto: www.medicinenet.com
Penyakit lupus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan ini mengajak seluruh umat Muslim untuk mencicipi indahnya pahala berpuasa. Bagi penderita lupus yang tergolong ringan pun diperbolehkan puasa. Sedangkan bagi yang menggunakan obat jenis steroid patut lebih waspada.

Bagi dr. Alvina Widhani, SpPD, mengingatkan agar penderita lupus yang minum obat stereoid harus mengontrol penggunaannya jika ingin puasa.

"Kalau lagi minum obat steroid, harus yang rendah sebab kalau yang tinggi itu tidak disarankan puasa," ucapnya kepada Republika.

Steroid merupakan obat-obatan yang paling sering digunakan untuk mengobati lupus yang kondisinya semakin meningkat. Bahkan tanpa obat steroid, setengah dari penderita lupus diklaim bisa meninggal dunia dalam waktu empat tahun.

Selain itu, penderita lupus yang menggunakan steroid juga patut waspada. Steroid tentunya memiliki efek samping yang memang seharusnya hanya digunakan jika diperlukan saja dan dalam dosis paling rendah. Efek yang bisa muncul dari konsumsi steroid yaitu infeksi, diabetes, tekanan darah tinggi dan kerusakan tulang.

Tapi di samping dari yang menggunakan steroid, ia memperbolehkan saja penderita lupus puasa. "Kalau lupus mau puasa itu harus dalam keadaan terkontrol dan penyakit lupusnya kalau bisa sedang tidak aktif," kata dokter yang berpraktek di rumah sakit Cipto Mangunkusumo tersebut.

Ia merinci, penyakit lupus bisa memburuk sesuai lokasi hinggapnya lupus. Jika terkena bagian ginjal, maka ginjalnya akan bermasalah. Ia menyarankan agar tidak puasa bagi penderita lupus yang ginjalnya terserang.

Sementara itu, ia hanya khawatir jika puasa bisa menurunkan cairan tubuh dan makanan. Bahkan konsumsi obat juga harus dikurangi karena hanya bisa mengonsumsinya ketika sahur dan berbuka. Sehingga ia menekankan agar penderita lupus perlu setidaknya enam bulan dalam kondisi sehat dan tidak aktif lupusnya sebagai syarat jika ingin puasa.

Tapi ia juga mengapresiasi puasa yang memiliki pengaruh positif bagi penderita lupus. "Puasa itu bisa mengembalikan kondisi fisik dan lebih tenang yang tentunya bagus buat lupus," tuturnya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement