Kamis 09 Jul 2015 06:04 WIB

UI Raih Penghargaan Internasional Kembali

Rep: c13/ Red: Damanhuri Zuhri
Universitas Indonesia
Foto: Republika/Aditya
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Universitas Indonesia (UI) kembali menorehkan prestasi kembali di ajang internasional. Delegasi mahasiswa UI atas nama Asti Shafira (Fakultas Kesehatan Masyarakat 2014) dan Chandra Anwar (Fakultas Hukum 2012) berhasil meraih penghargaan honorable mention (setara juara ketiga) pada ajang kompetisi Singapore Model United Nations (SMUN) di Singapura.

“Mereka berhasil berdiri di posisi ketiga,” ujar Humas UI, Rifelly Dewi Astuti melalui siaran pers, Rabu (8/7). Untuk juara pertama dimenangkan delegasi mahasiswa National University of Singapore. Kemudian, dia melanjutkan, juara kedua diraih Nanyang Technological University.

Rifelly mengungkapkan, prestasi ajang internasional juga berhasil ditorehkan Mayang Krisnawardhani (mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2013).

Menurutnya, mahasiswi ini terpilih menjadi moderator dan pemimpin sidang pada SMUN 2015. Pada kegiatan itu, kata dia, mahasiswi itu berhasil membawakan topik sidang terkait keberlanjutan Area Perdagangan Bebas ASEAN dan Keamanan Pangan di Asia Tenggara.

Selain ketiga mahasiswa tersebut, UI juga mengirimkan empat delegasi lainnya sebagai peserta pada SMUN 2015. Keempat mahasiswi tersebut, kata dia, yaitu Amy Darajati Utomo (FISIP 2012), Diah Kristiningsih (FH 2014), Meutia Rahmadina (Fakultas Teknik 2014) dan Nilam Laksitarasmi (Fakultas Ekonomi 2013).

Pada kesempatan SMUN 2015, menurut Rifelly, delegasi UI yang diwakili oleh Asti dan Chandra berperan merepresentasikan negara USA pada komite ASEAN Regional Forum (ARF). Di kegiatan itu, kata dia, mereka mengangkat topik terkait perlombaan senjata antar negara Asia.

Seperti diketahui, SMUN merupakan simulasi persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di wadah ini, menurut Rifelly, para mahasiswa berkompetisi dalam kemampuan berdebat, bernegosiasi, dan menghasilkan resolusi dengan memberikan ide-ide inovatif. Terutama, dalam mengatasi permasalahan internasional.

Rifelly menerangkan, para mahasiswa akan berperan selayaknya diplomat. Mereka, tambahnya, akan merepresentasikan berbagai negara di dalam konsul-konsul perserikatan bangsa-bangsa.

Misal, lanjutna, ASEAN Region Forum, United Nations Children’s Fund (UNICEF), Association of Southeast Asia Nations plus three (ASEAN 3+),United Nations High Commissioner for Refugee (UNHCR), Historical Security Council (HSC), dan lainnnya.

Menurut Rifelly, SMUN dikategorikan sebagai MUN terbesar di Asia Tenggara. Pasalnya, kata dia, kegiatan ini diikuti oleh 1.000 mahasiswa dari lintas negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement