Sabtu 04 Jul 2015 16:24 WIB

Novel 'Bumi Manusia' Jadi Bahan Mata Kuliah di Kampus London

Universitas Queen Mary di London.
Foto: Arup.com
Universitas Queen Mary di London.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Novel karya sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, yang pernah dicekal pada masa Orde Baru, menjadi bagian dari materi kuliah Comparative Literature di Universitas Queen Mary London.

"Hal itu diajarkan Prof Angus Nicholls, seorang dosen senior di bidang Sastra Jerman di Universitas Queen Mary London," kata dosen Fakultas Sastra Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Kusuma Wijaya, di Surabaya, Sabtu (4/7).

Ia menjelaskan Prof Angus Nicholls menyampaikan ketertarikan pada karya sastra Pramoedya Ananta Toer itu saat mengunjungi Unitomo Surabaya untuk berbicara dalam seminar sastra yang diselenggarakan Fakultas Sastra Unitomo (30/6).

"Prof Angus yang saat ini menjabat sebagai Ketua Jurusan Sastra Bandingan dan Budaya di Queen Mary University of London (bukan pendiri Teaching Pram in Europe) itu menyebut novel Pram berjudul Bumi Manusia sebagai salah satu materi kuliahnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Prof Angus Nicholls menyatakan dirinya menjadikan novel Bumi Manusia sebagai salah satu materi kuliah sastra bandingan di jurusannya, karena novel karya Pramoedya itu memiliki persamaan bentuk pengembangan alur cerita dengan novel-novel karya penulis Eropa.

Penulis Eropa yang dimaksud, antara lain Goethe dengan Wilhelm Meister's Apprenticeship, Charles Dickens dengan Great Expectation, atau Charlotte Bronte dengan Jane Eyre.

Masih menurut profesor pecinta karya-karya Pram ini, novel Pramoedya dan novel-novel karya penulis Eropa itu sama-sama berbentuk Bildungsroman, sebuah bentuk literatur abad 19 yang berfokus kepada perkembangan moral dan psikologi tokoh utama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement