Sabtu 27 Jun 2015 14:04 WIB

Siswa 13 Tahun Ciptakan Kondom untuk Deteksi Penyakit Sifilis

Kondom (ilustrasi)
Foto: IST
Kondom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ILFORD -- Penularan penyakit seksual kini semakin mudah. Namun, bukan berarti penularan ini tidak bisa dicegah. Siswa berumur 13 dan 14 tahun menciptakan satu temuan baru untuk membantu mencegah penyakit seksual ini. Setidaknya, penemuan ini bisa membantu deteksi dini penyakit seksual menular.

Baru-baru ini, siswa dari Isaac Newton Acameny di Illford menemukan kondom yang bisa berubah warna ketika berinteraksi dengan bakteri.

Kondom ini dilengkapi dengan sensor yang bisa menyebabkan perubahan warna ketika ada kontak dengan bakteri yang diduga menyebabkan penyakit seksual seperti sifilis (disebabkan oleh bakteri Spirochaeta pallida) dan klamidia yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.

Perubahan warna pada kondom yang dikenakan ini akan menyesuaikan dengan strain bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut.

Dilansir dari laman The Independent, penemuan kondom yang diberi nama S.T.EYE ini berhasil membawa Daanyall Ali (14 tahun) Muaz Nawaz (13 tahun) dan Chirag Shah (14) meraih penghargaan paling inovatif untuk katagori kesehatan. Atas prestasi ini, para siswa berhak mendapatkan hadiah 1000 poundsterling dan jalan-jalan menuju istana Buckingham.

Daanyall mengatakan alat ini diciptakan untuk generasi yang akan datang. Mereka ingin membuat alat deteksi dini untuk penyakit seksual. Dengan begitu, diharapkan pengguna kondom ini bisa mengambil langkah yang lebih prifacy untuk mengobati penyakit tersebut.

Saat ini, deteksi penyakit seksual dirasa masih cukup rumit dan harus melalui berbagai tahap. Selain itu, untuk mendeteksi penyakit seksual juga umumnya harus berkonsultasi ke dokter untuk mengikuti serangkaian tes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement