Ahad 21 Jun 2015 15:11 WIB

Ini Mengapa Pengguna Lensa Kontak Harus Utamakan Kebersihan

Rep: C21/ Red: Indira Rezkisari
"Lensa kontak pintar"

REPUBLIKA.CO.ID, Lensa kontak dapat menjadi salah satu faktor kebutaan pada mata. Pemakaian yang tidak bersih menjadi pemicunya.

"Banyak lensa kontak yang pakai warna, kandungan oksigennya rendah," ujar Ketua Bank Mata Indonesia, Cahyono Jatminto, Ahad (21/6). Permukaan lensa kontak yang relatif lebih kasar, jika digunakan oleh orang-orang yang tidak mengerti dalam waktu yang panjang sangat memudahkan terjadinya infeksi.

Infeksi kornea dapat menimbulkan cacat yang tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan atau kacamata. Itu sering terjadi dengan transpalantasi kornea. Cahyono menegaskan pengguna lensa kontak harus menjaga faktor kebersihan pemakaian.

Pengguna lensa kontak, butuh kedisiplinan. Ia menyarankan, jangan menggunakannya lebih dari delapan sampai 12 jam. Ketika malam hari pun harus selalu dilepas. Kemudian jika terdapat tanda-tanda mata merah, apalagi sedikit kabur dan sakit, harus segera berhenti memakainya.

"Kemudian segera pergi mencari pertolongan dokter. Karena kalau terlambat, bakteri yang mengenai kornea itu bisa mengakibatkan katarak," ucapnya.

Ia mengingatkan jangan memakai lensa kontak ketika tidur. Pemakaian selama 12 jam saja sudah dapat mengakibatkan kornea mata menjadi putih.

Tahun lalu, ia melakukan penelitian di RSCM untuk melakukan teknik bedah baru. Ternyata 90 persen penderita katarak adalah pengguna lensa kontak.

Cahyono menerangkan, kalau di luar negeri lensa kontak tidak dijual bebas. Hanya dengan izin dokter orang tersebut bisa menggunakan lensa kontak. Karena jika penggunanya salah akan berbahaya. "Dapat menimbulkan kerusakan mata," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement