Rabu 03 Jun 2015 22:51 WIB

UII Kembangkan Cara Amankan Rahasia Dokumen Digital

Dokumen intelijen Afrika Selatan bocor. (ilustrasi)
Foto: Aljazeera
Dokumen intelijen Afrika Selatan bocor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pusat Studi Forensika Digital Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta meneliti dan mengembangkan pemanfaatan steganografi untuk keamanan dokumen digital. "Penelitian terbaru kami adalah membangun 'tools' steganografi dengan menggunakan integrasi metode steganografi DCS pada image dengan kriptografi blowfish sebagai model antiforensik untuk keamanan ganda konten digital," kata Kepala Pusfid FTI UII Yudi Prayudi, Rabu (3/6).

Menurut dia, sudut pandang yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan bersama alumnus Magister Informatika FTI UII Ermadi Satria Wijaya itu tidak dalam upaya untuk melakukan aktivitas antiforensik, tetapi lebih pada aktivitas keamanannya. "Dalam hal ini, untuk mendapatkan hasil penyebaran konten digital yang aman kita dapat melakukan penggabungan konsep atau integrasi antara metode steganografi dengan kriptografi," katanya.

Ia mengatakan dalam penelitian itu digunakan penerapan integrasi metode steganografi teknik DCS pada image dengan kriptografi algoritma blowfish sebagai model untuk keamanan ganda konten digital. Hasil dari penggabungan itu dapat menyebabkan tidak terdeteksinya konten digital yang disembunyikan. Melalui sudut pandang tersebut, kata dia, teknik steganografi tidak diorientasikan sebagai implementasi dari "criminal communication", tetapi lebih pada peningkatan layanan untuk keamanan dokumen digital.

"Dengan demikian, komunikasi antarlembaga pemerintah untuk pertukaran data atau informasi penting pun sebenarnya dapat diterapkan melalui penggunaan teknik steganografi," katanya.

Ia mengatakan steganografi adalah suatu metode untuk mengizinkan para pengguna menyembunyikan suatu pesan di dalam pesan yang lain dalam bentuk media digital. Kerahasiaan pesan yang ingin disampaikan merupakan faktor utama dalam steganografi. Dengan metode steganografi, pesan yang ingin disampaikan disembunyikan dalam suatu media umum sehingga diharapkan tidak menimbulkan kecurigaan dari pihak lain yang tidak diinginkan untuk mengetahui pesan rahasia tersebut.

Menurut dia, hasil penelitian itu merupakan salah satu dari 49 paper yang akan dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknologi Informasi (SNATI) Ke-11 yang diselenggarakan Program Studi Teknik Informatika FTI UII di Yogyakarta pada 6 Juni 2015. "Paper itu diseleksi dari sekitar 120 paper yang masuk ke tim 'reviewer'. SNATI adalah sebuah forum tahunan akademisi dan praktisi untuk 'sharing' dan diseminasi hasil karya penelitian terbaru pada bidang komputer dari seluruh Indonesia," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement