REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) siap menurunkan atlet muda Indonesia untuk berlaga di turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015.
Ajang yang akan berlangsung 2-7 Juni di Istora Senayan itu juga akan diikuti pemain muda, Kevin Sanjaya, Linda Weni Faneteri, pasangan ganda putra Firman Abdul Khalik dan Markus Gideon, serta pasangan ganda campuran Edi Subaktiar dan Gloria Emanuelle.
"Harapan kami supaya ini bisa menjadi ajang kesempatan bagi atlet muda untuk berlaga di even internasional sekelas super series," jelas Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky dalam konferensi pers, Senin (1/6).
Dalam kesempatan ini, ia ingin agar para pemain muda bisa menggali pengalaman dan pelajaran di turnamen ini. Hal ini bertujuan sebagai regenerasi pemain untuk dipersiapkan bagi ajang olimpiade 2020.
Ajang Indonesia Open ini nantinya juga sebagai evaluasi dan acuan bagi ajang-ajang berikutnya, seperti World Championship. "Ini adalah penilaian sampai di mana kemampuan generasi pemain muda kita," tambah Rexy.
Paling tidak, kata dia, ia ingin para pemain muda itu bisa lolos babak kualifikasi. Meski hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa Rexy pun berharap pemain-pemain muda itu akan mampu memberikan kejutan dengan mengalahkan pemain unggulan.
"Saya tidak bisa bilang mereka sudah 'wah', tapi ingin mereka juara. Kami juga lihat dua, tiga tahun ke depan," papar mantan atlet bulutangkis ganda putra Indonesia itu.
Hingga saat ini, memang pihaknya masih mengandalkan nomor ganda putra dan ganda campuran untuk bisa meraih medali.
Di nomor ganda campuran, Tim Merah Putih mengandalkan pasangan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Untuk nomor ganda putra, Indonesia menaruh harapan di pundak pasangan Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.
"Harapannya ini bisa menjadi lebih baik dan minimal kami bisa meraih dua gelar," lanjut Rexy.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
