Jumat 29 May 2015 09:09 WIB

Mendikbud: Sepertinya Masyarakat Wajib Menulis Autobiografi

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait indeks integritas ujian nasional di Jakarta, Senin (18/5).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait indeks integritas ujian nasional di Jakarta, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia perlu mengembangkan menulis,  terutamadalam mengembangkan menulis catatan kehidupan atau autobiografi.

 “Sepertinya masyarakat yang sudah bekerja berkewajiban untuk menulis pengalamannya sendiri dalam bentuk autobiografi,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, Kamis (28/5).

Anies mengungkapkan, penulisan pengalaman hidup seseorang itu penting untuk dilakukan. Menurutnya, upaya ini merupakan salah satu cara untuk meneruskan ilmu dan pengalaman hidup ke genarasi seterusnya. Ia menegaskan, cara ini jelas akan membantu untuk mengembangkan bangsa lebih baik lagi ke depannya.

Mendikbud juga menegaskan, menulis autobiografi itu tidak harus menjadi orang besar terlebih dahulu. Ia mengatakan, semua orang yang memiliki pengalaman hidup menarik dan inspiratif perlu ditumbuhkan di Indonesia.

Menurut Anies, akan sangat disayangkan jika terdapat pengalaman dan ilmu yang penting musnah begitu saja. Ia berpendapat tulisan jelas akan membawa seseorang untuk terus dikenal di berbagai era karena pengalaman hidupnya. Meski, lanjut dia, orang-orang terebut sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Anies juga menceritakan dirinya selalu menekankan dan mengajak para ‘seniornya’ untuk menuliskan pengalaman hidupnya. Ia menegaskan upaya ini terus dia ungkapkan berkali-kali kepada mereka. 

“Saya pernah ungkapkan ini kepada para senior saya untuk menulis pengalaman mereka dalam autobiografi. Ini saya lakukan karena akan sangat disayangkan jika pengalaman mereka yang luar biasa akan musnah begitu saja apabila mereka wafat,” jelasnya.

Setidaknya, tambah dia, pengalaman hidup mereka bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi generasi penerusnya. Kemudian, lanjut dia, pengalaman dan pelajaran yang didapatkan bisa dikembangkan lebih baik lagi oleh mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement