Rabu 27 May 2015 09:49 WIB

Sulit Mencari Pendanaan, Peneliti Bentuk ISF

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
Peneliti muda, ilustrasi
Foto: Antara
Peneliti muda, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) akan membentuk lembaga pendanaan ilmu pengetahuan Indonesia atau Indonesian Science Fund yang menyediakan pendanaan riset bagi para  ilmuwan ataupun insinyur Indonesia.

“Hari ini kami siap resmikan ISF,” ujar  Ketua AIPI  Sangkot Marzuki, Rabu (27/5).

 

Sangkot menjelaskan, pembentukan ISF itu  sangat penting bagi Indonesia. Hal ini, kata dia, mengingat pendanaan masih menjadi permasalahan dalam  dunia penelitian ilmu pengetahuan dan juga inovasi di Indonesia.

Menurut Sangkot, penelitian besar di Indonesia memiliki banyak hambatan. Dia berpendapat, hambatan itu seperti konsep mendidik dan mengajar yang masih kurang, minimnya fasilitas, dan masalah dana.

Sangkot mengungkapkan, kurangnya kucuran dana di bidang penelitian ilmu  pengetahuan membuat Indonesia masih tertinggal jauh dari  negara-negara lain. Padahal, kata dia, negara-negara tersebut sebenarnya memiliki ukuran sumber daya manusia yang sama.

Oleh karena itu,  tambahnya, Indonesia  hanya mampu berada di  peringkat ke-64 dunia dalam jumlah artikel ilmiah yang diterbitkan saat ini.

Sangkot mengaku, para ilmuwan Indonesia sangat membutuhkan dana sebagai modal peneitian besar mereka. Hanya saja, kata dia, perihal kucuran dana masih menjadi hambatan bagi mereka karena berasal dari dana pemerintah yang terbatas dan sistem birokrasi yang sulit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement