Rabu 27 May 2015 02:36 WIB

Bukan Hanya Ekonomi, Faktor ini Diduga Sebabkan Orang Memilih Jadi PSK

Rep: c26/ Red: Dwi Murdaningsih
Prostitusi Online.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Prostitusi Online. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktek prostitusi semakin jamak ditemui. Faktor internal diduga mempengaruhi para wanita terjun ke dalam profesi pekerja seks komersial (PSK). Kebanyakan dari mereka yang sudah merupakan korban pemerkosaan awalnya merasa dirinya sudah kotor.

Wakil Ketua Komisi III DPD RI Fahira Idris menyebut pandangan inilah yang menyebabkan wanita rela jadi kupu-kupu malam. Pasalnya pola pikir mereka sudah merasa tidak ada lagi pekerjaan yang layak untuk dirinya.

"Kita sering mendengar banyak PSK merupakan korban perkosaan, sehingga mereka berpikir bahwa mereka sudah kotor dan profesi sebagai pelacur merupakan satu-satunya yang pantas bagi mereka," kata Fahira, Selasa (26/5) malam.

Rasa frustasi ini yang dinilainya turut berperan perempuan rela menjadi wanita penghibur. Konsep diri yang tertanam dalam dirinya sudah rendah sehingga tidak ada lagi impian positif yang bisa dibangun.

Ia menambahkan secara kepribadian mereka sudah merasa paling buruk dan hina. Ditambah faktor kemiskinan juga menjadi salah satu latar belakang makin maraknya prostitusi di Indonesia.

Menurut dia, praktek prostitusi yang sudah luar biasa ini perlu ditindaklanjuti secara serius oleh berbagai elemen. Butuh solusi segera untuk menekan bahaya prostitusi yang mengancam generasi bangsa saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement