Ahad 24 May 2015 15:23 WIB

Honda Pesimitis Penjualan Motor Tahun Ini Meningkat

Honda Vario 125 eSP
Foto: Sportku
Honda Vario 125 eSP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer (CEO) PT Astra Honda Motor Toshiyuki mengatakan penjualan motor Honda pada tahun ini diperkirakan mengalami penurunan akibat dampak ekonomi yang melambat di semester pertama tahun 2015.

"Kami sangat pesimistis terhadap peningkatan penjualan tahun ini. Kemungkinan besar mengalami penurunan lima persen," katanya usai seminar Japanese Series di Kampus Universitas Budi Luhur Jakarta.

Ia mengatakan, saat kondisi ekonomi di Indonesia pada bulan Januari hingga April tidak mengalami perkembangan yang baik. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, penjualan motor pada tahun ini tidak lebih baik karena pertumbuhan ekonomi yang lambat. Karena itu, pihaknya tidak menargetkan penjualan dengan skala besar seperti tahun lalu yang tembus mencapai lima juta unit.

"Kami sangat berharap, adanya pertumbuhan ekonomi saat memasuki semester kedua karena akan berdampak pada penjualan sepeda motor," katanya.

Walaupun diprediksi adanya penurunan penjualan, namun daya beli masyarakat di wilayah Jawa masih tergolong tinggi untuk jenis sepeda motor matic. Adapun pengaruh ekonomi saat ini yakni pada penjualan sepeda motor di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

"Penjualan sepeda motor matic di sana masih kurang dan ditambah dengan ekonomi yang tidak baik. Maka itu, alami penurunan," katanya.

Kemudian, meski penjualan sepeda motor Honda di Indonesia tergolong tinggi, tetapi pihaknya masih kurang dalam motor sport. Hal tersebut diketahui dari keluhan masyarakat yang dikumpulkannya melalui perusahaan di daerah - daerah.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini, Honda akan mengeluarkan sepeda motor sport dengan skala kecil dan besar yang terjangkau.

"Tekad kita adalah melakukan inovasi dan terus berbenah serta tak merasa puas. Maka itu, dalam waktu dekat akan mengeluarkan motor sport sesuai dengan harapan masyarakat," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement