Kamis 21 May 2015 11:06 WIB

Konflik Internal Partai Bisa Ancam Pilkada Serentak

Rep: c72/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemungutan suara dalam pilkada.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Pemungutan suara dalam pilkada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan seegra dilaksanakan. Namun, terdapat beberapa persoalan yang mengancam berjalanya pilkada. Salah satunya adalah konflik internal partai.

Anggota Komite I DPD RI Muhammad Mawardi mengatakan, konflik internal itu berpotensi menggangu jalanya pilkada. Oleh karena itu ia berharap agar partai-partai yang bersangkutan dapat segera menuelesaikan sengketanya.

“Saya harap para politikus dapat bersikap negarawan,” katanya dalam dialog kenegaraan bertema Pemilukada Serentak Terancam Gagal?, Rabu (20/5).

Ia menilai, jika politikus dapat bersikap negarawan, maka konflik internal partai dapat terselesaikan. Menurutnya, saat ini politikus masih bersikap mementingkan golonganya masing-masing. “Sikap itu berpotensi merugikan negara dan masyarakat,” ucap dia.

Senator asal Kalimantan Tengah dan mantan Bupati Kapuas itu juga berharap agar politikus belajar dari sikap kenegarawanan seorang Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Saat itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga sempat mengalami konflik serupa. Namun sengketa dapat terselesaikan berkat sifat kenegarawanan Gusdur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement