Jumat 15 May 2015 20:02 WIB

Sekarang Nilai UN Tinggi tapi Jujur

Peserta Ujian Nasional kesetaraan paket B SMP di SMU 80 Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/5).  (Republika/Tahta Aidilla)
Peserta Ujian Nasional kesetaraan paket B SMP di SMU 80 Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peningkatan mutu dinilai bisa dilakukan tanpa kecurangan yang dibuktikan pada pelaksanaan UN 2015. Pendapat itu disampaikan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nizam.

"Kalau dulu, nilai tinggi tapi tidak sahih. Tapi tahun ini, nilai tinggi tapi jujur. Hal itu membuktikan peningkatan mutu bisa dilakukan tanpa kecurangan," ujar Nizam dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/5).

Rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) 2015 tingkat SMA/SMK/MA mengalami kenaikan sebanyak 0,3 poin dari tahun sebelumnya 61 menjadi 61,3. Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN 2015 tidak lagi menjadi salah satu penentu kelulusan tapi hanya untuk pemetaan dan pertimbangan masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Kami punya datanya, setiap provinsi memiliki indeks integritasnya. Tahu mana sekolah yang melakukan kecurangan," tambah dia.

Pada UN 2015, meskipun tidak dikaitkan dengan kelulusan namun kinerjanya lebih baik dari tahun sebelumnya. UN tingkat SMA/SMK/MA pada 2015 diikuti sebanyak 1.661.832 peserta. Meskipun nilai rata-rata naik, sebagian besar nilai rata-rata mata pelajaran pada UN mengalami penurunan terutama pada program studi IPS, Bahasa dan Agama.

Untuk program studi IPA, nilai rata-rata Matematika mengalami penurunan dari sebelumnya 60,4 menjadi 59,17.

Sementara untuk program studi IPS, nilai rata-rata mata pelajaran Ekonomi menurun 2,18, Sosiologi turun 1,31 dan Geografi turun 5,25.

Untuk program studi Bahasa, sebagian besar nilai rata-rata mata pelajaran menurun seperti Bahasa Indonesia turun 1,24, Matematika turun 8,06, Sastra turun 5,87, Antropologi turun 6,21, dan Bahasa Asing turun 0,5 poin. Sementara untuk program studi Agama, nilai rata-rata mata pelajaran yang menurun yakni Tafsir turun sebesar 4,17, Hadits turun 4,52 dan Fikih turun 3,91.

"Jangan khawatir mengenai nilai. Siswa tetap bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, berapapun nilainya," imbuh dia.

Badan Standar Nasional dan Pendidikan (BSNP) menetapkan standar nilai rata- rata 5,5 per mata pelajaran. "Siswa yang belum mencapai nilai standar, tapi ingin mengulang bisa dilakukan tahun depan," tukas dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement