Kamis 14 May 2015 17:56 WIB

Sudah Lari Tapi Masih Tetap Gemuk?

Rep: MG ROL 40/ Red: Hazliansyah
Olahraga lari  (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Olahraga lari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, -- Banyak orang memilih olahraga lari sebagai solusi menurunkan berat badan. Namun, tidak sedikit yang sudah sering lari tapi belum juga menjadi kurus. 

Dilansir dari laman running.about, Kamis (14/5), ternyata ada beberapa hal yang membuat olahraga lari menjadi sia-sia. Berikut ini adalah penyebab olahraga lari yang anda lakukan menjadi sia-sia, bagi upaya diet penurunan berat badan:

1. Makan melebihi kalori yang dibutuhkan

Olahraga lari tiap hari, tapi porsi kalori yang anda konsumsi melebihi takaran seharusnya, maka percuma saja. 

Contoh perhitungan sederhananya adalah misalnya anda berlari sekitar 15 mil (+/- 24 km) dalam seminggu, berarti kalori yang terbakar sekitar 1.500 kalori dalam seminggu (dengan asumsi anda tidak melakukan olahraga lainnya).

Nah, kalau anda ingin mencapai sejumlah 3.500 kalori untuk menurunkan berat badan, maka anda harus berusaha lagi membuang 2.000 kalori lagi. Tapi jika anda makan berkalori secara tidak teratur, maka tak heran berat badan bukannya justru turun, melainkan melunjak.

2. Lari tidak memenuhi standar jarak yang ditempuh

Anda sudah olahraga lari tapi berat badan tak turun juga, itu artinya anda bisa sukses kalau menambah jarak tempuh dalam berlari. 

Walaupun tidak terkait secara langsung, tapi boleh dikatakan sejauh anda berlari, sebanyak itu kalori anda akan berkurang, dan itu berarti berat badan anda bisa juga turun.

Perhitungan sederhana yang disuguhkan Weight Loss Control Registry adalah hasil penelitian pada beberapa orang yang sukses menurunkan berat badan mereka. Mereka bisa membakar 2.800 kalori pada setiap minggunya. 

Mereka membakar 2.800 kalori tersebut dengan lari sejauh sekitar 28 mil per minggunya. Namun, itu bukan berarti anda harus berlari lebih dari 20 mil per minggu untuk menurunkan berat badan, anda tetap bisa berlari sesuai kemampuan anda dan diimbangi dengan olahraga lain. Anda tidak perlu memforsir tenaga. Sedikit-sedikit tapi rutin dan menjaga keseimbangan pola makan juga lebih baik.

3. Minum minuman berkalori selama lari

Permasalahan yang kerap kali muncul adalah minum minuman berkalori selama lari dengan dalih mengganti energi yang terbuang selama lari. Padahal ketika anda lari tidak lebih dari 90 menit lamanya (lari jarak pendek), anda tidak memerlukan minum-minuman tersebut. Anda hanya perlu minum air putih kalau berlari jarak pendek untuk tetap terhidrasi dan merehidrasi setelah berlari.

4. Cara berlari anda tidak bervariasi

Kalau anda selalu berlari dalam jarak yang sama dan kecepatan yang sama, tubuh anda akan beradaptasi. Sayangnya, kalau terlalu nyaman, maka tidak akan membuat banyak kemajuan. 

Sederhananya begini, tak jarang pelari pemula merasakan efek dari lari pada jarak dan kecepatan tertentu terhadap penurunan berat badan, namun lama-lama mereka akan luput terhadap target penurunan berat badannya dan justru mengalami peningkatan berat badan kembali. 

Untuk tetap konsisten menjaga hasil penurunan berat badan, maka mereka harus menambah kecepatan mereka atau menambah jarak tempuh. Namun, tentu saja secara perlahan atau sedikit demi sedikit, dan tetap menyesuaikan kemampuan diri pribadi.

Perhatikan kembali olahraga lari anda. Jangan terlalu meremehkan beberapa 'aturan', tapi juga jangan terlalu memforsir diri demi menurunkan berat badan. Yang paling penting selain berolahraga anda juga harus makan teratur dan istirahat yang cukup.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement