Ahad 10 May 2015 19:34 WIB

Unsri Terima 3.006 Calon Mahasiswa Melalui SNMPTN 2015

Rep: Maspril Aries/ Red: Maman Sudiaman
unsri
Foto: unsri.ac.id
unsri

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Universitas Sriwijaya (Unsri) pada seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2015 mengundang 3.006 calon mahasiswa baru dari seluruh daerah di Tanah Air.

“Tahun ini ada 3.006 calon mahasiswa Universitas Sriwijaya yang dinyatakan lolos untuk tahap pertama melalui jalur SNMPTN dari kuota 3.010 calon mahasiswa,” kata Wakil Rektor I Unsri Anis Saggaff, Ahad (10/5).

Menurut Anis Saggaff penerimaan mahasiswa Unsri tahun ini sesuai dengan yang telah ditargetkan. “Dapat dikatakan target penerimaan melalui SNMPTN 2015 terpenuhi meski kurang hanya empat orang dari total target penerimaan mahasiswa tahun ini,” ujarnya.

Dari data Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada SNMPTN 2015 Unsri dengan 50 program studi jumlah pendaftar sebanyak 42.432 siswa dan yang diterima 3.006 calon mahasiswa.

Sementara itu untuk kuota penerima beasiswa bidik misi Unsri tahun akademik 2015/2016 bertambah dari 800 mahasiswa menjadi 1.000. Menurut Wakil Rektor I Unsri, dari 3.006 calon mahasiswa yang dinyatakan lolos tersebut terbagi nenjadi dua kelompok yaitu mahasiswa non bidik misi dan mahasiswa bidik misi.

“Saat ini sudah terdata 548 calon mahasiswa yang lolos sebagai penerima beasiswa bidik misi dari kuota 1000 mahasiswa penerima beasiswa bidik misi. Sisanya akan cari mahasiswa yang diterima melalu jalus SBMPTN,” kata Anis Saggaff.

Wakil Rektor I Unsri menjelaskan, kuota beasiswa bidik misi untuk Unsri setiap tahun mengalami penambahan. “Sejak diluncurkan 2010 Unsri mendapat kuota untuk beasiswa bidik misi sebanyak 400 mahasiswa, kemudian pada 2014 lalu meningkat kuotanya menjadi 800 mahasiswa dan pada 2015 bertambah menjadi 1.000 mahasiswa penerima beasiswa bidik misi,” ujar guru besar Fakultas Teknik Unsri.

Untuk para mahasiswa penerima beasiswa bidik misi, Unsri akan melakukan verifikasi kepada mahasiswa calon penerima. “Ada 100 orang yang akan melakukan verifikasi terdiri dari dosen, dekan, dan wakil rektor masuk dalam tim verifikasi. Tim akan mencek langsung apa benar mahasiswa pemohon beasiswa bidik misi masuk dalam golongan keluarga miskin,” kata Anis Saggaff.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement