Ahad 03 May 2015 17:08 WIB

Kabupaten Semarang Kekurangan 1.000 Guru

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Angga Indrawan
Guru sedang mengajar/ilustrasi.
Guru sedang mengajar/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Persoalan pendidikan di Kabupaten Semarang dinilai masih cukup pelik. Masih banyak fasilitas pendidikan yang belum memadai, kekurangan guru hingga belum meratanya kualitas pengajar di sekolah- sekolah. Kondisi ini dituding masih menjadi hambatan bagi peningkatan kualitas pendidikan di kabupaten Semarang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih mengatakan, kekurangan tenaga pengajar masih menjadi kendala dalam meningkatkan mutu pendidikan.

“Saat ini masih ada kekurangan guru mencapai sekitar 1000 orang. Hanya saja untuk menunggu rekruitmen CPNS tentunya akan lama sehingga perlu dilakukan regrouping dan guru mobil,” kata dia, Ahad (3/5).

Hal senada juga diungkap Dewan Pendidikan kabupaten. “Masih banyak hal yang harus diperbaiki untuk agar mutu pendidikan di Kabupaten Semarang lebih baik,” tegas Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang, Sugiyarta.

Saat ini, jelasnya, masih ada sekolah yang kondisinya memprihatinkan di Kabupaten Semarang. Sementara sejumlah sekolah juga mengalami kekurangan guru pengajar. Selain itu perlu adanya peningkatan kualitas guru untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan.

“Jika ada yang kekurangan murid tentunya bisa regrouping. Namun yang terpenting justru bagaimana meningkatkan kualitas pendidikannya,” jelasnya.

Bupati Semarang, Mundjirin tak kalah prihatin dengan kondisi fasilitas pendidikan ini. Menurutnya ada sekolah yang baru dibangun dan belum ada lima tahun tapi sudah rusak. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terus berupaya agar sekolah hingga sampai pelosok desa sudah diperbaiki. Termasuk melengkapi sarana prasarana untuk menunjang pendidikan bagi siswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement