Sabtu 02 May 2015 10:20 WIB

PP IPNU Tolak Rencana Pembentukan Banom Kemahasiswaan NU

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)

REPUBLIKA.CO.ID,PASURUAN -- Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) meminta Pengurus Besar NU tidak membentuk badan otonom (banom) kemahasiswaan dalam Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, pada 1-5 Agustus mendatang.

"Hingga kini, PMII masih menolak menjadi banom NU, karena itu PBNU berencana membentuk banom kemahasiswaan dalam Muktamar 2015," kata Ketua Umum PP IPNU Chairul Anam, Sabtu (2/5).

Di sela Kofperensi Wilayah (Konperwil) Ke-21 IPNU Jatim dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Ke-2 IPPNU (Ikatan pelajar Putri NU) di BLK Pasuruan pada 1-3 Mei 2015, ia menjelaskan IPNU kurang setuju banom baru bidang kemahasiswaan.

"Ketika ditanya PBNU, kami menyatakan kurang setuju, karena hal itu tidak akan efektif. Masalahnya, proses kaderisasi IPNU itu sejak SMA hingga lulus kuliah, sehingga mahasiswa sudah masuk dalam sistem kaderisasi IPNU," katanya.

Selain itu, jika dipaksakan, maka akan terjadi keanggotaan yang berhimpitan, sebab kelompok sasaran PMII dan banom kemahasiswaan yang diwacanakan itu di lapangan pasti sama.

"Misalnya, saya saat pertama kali masuk IPNU dengan mengikuti Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) pada kelas 2 SMA, maka saya sampai ke jenjang kaderisasi terakhir yakni Lakut (latihan kader utama) justru saat saya sudah menempuh studi S2," katanya.

Jadi, katanya, proses kaderisasi IPNU itu melampaui jenjang kemahasiswaan, sehingga IPNU pun memiliki komisariat di perguruan tinggi, komisariat di pesantren, komisariat di masjid atau musholla, dan seterusnya.

Oleh karena itu, ia berharap PBNU memperkuat proses kaderisasi di IPNU dengan tidak membentuk banom kemahasiswaan, karena NU ke depan sebenarnya membutuhkan kader-kader militan yang melalui proses kaderisasi yang terukur dan matang dalam ideologi ala NU (Aswaja).

"Semua itu justru akan berantakan bila PBNU membentuk banom kemahasiswaan yang non-kaderisasi. Kalau PBNU konsisten justru memperkuat IPNU dan bukan membentuk banom kemahasiswaan yang akan 'mengacaukan' kaderisasi IPNU. Jadi, biarkan saja PMII seperti sekarang," katanya.

Ia menambahkan PW IPNU Jatim merupakan salah satu wilayah yang memiliki keunggulan organisasi, administrasi, kaderisasi, inovasi, dan sinergi dengan internal NU dan eksternal.

"Itu penting, karena NU memiliki kader-kader IPNU dan IPPNU di sini yang sangat matang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement