Selasa 28 Apr 2015 11:00 WIB

Elidawati, The Power of 'Berkah'

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Semakin banyak memberi maka semakin berkah suatu rezeki. Itu menjadi kunci bagi seorang Elidawati dalam menerapkan bisnis. Ibu El, begitu ia akrab disapa, berpikir sangat sederhana. Menikmati harta sendirian tidak akan cukup. Tetapi, semakin banyak orang lain menikmati, maka akan jauh lebih bermanfaat. "Kebahagiaan sesungguhnya adalah dengan membahagiakan orang lain," ungkapnya di sela-sela peluncuran brand ambassador Zatta Men terbaru Raef, di Bandung. Tidak ada rezeki yang lebih nikmat tanpa berkah.

Pemilik PT Bersama Zatta Mulya (Bezaya Group) ini tak pernah lupa untuk berbagi. Di tengah keberhasilannya membina bisnis, ia tak lupa melihat lingkungan sekitar. Sejak awal perusahaan berdiri sudah berkomitmen akan membina bisnis rahmatan lil 'alamin. Perusahaannya fokus membuat corporate social responsibility (CSR) dalam beberapa bidang. Hal ini dilakukan agar bantuan bisa merata ke beberapa tempat yang memang membutuhkan bantuan.

Di awal berdirinya, Bezaya Group konsisten membantu sebuah pesantren Subulussalam, Padang, Sumatra Barat. Pondok pesantren tersebut sudah berdiri lebih dari 20 tahun. Meski sudah puluhan tahun berdiri pesantren hanya memiliki sekolah sebatas tsanawiyah. "Alhamdulillah, tahun depan akan ada alawiyah untuk para santri," jelas perempuan kelahiran Kediri, 6 Juni 1964 ini. Tahun depan para santri diharapkan bisa menempati gedung untuk melanjutkan pendidikan di pesantren.

Tidak hanya dalam bidang pendidikan tapi juga kemanusiaan. Sebuah perkampungan di Halmahera, Maluku Utara, terisolir karena banyak penderita kusta. Akibatnya, warga kesulitan listrik dan air bersih. Bezaya Group kemudian memberikan bantuan secara kontinu ke kampung tersebut. Saat ini kesulitan listrik dan air bersih perlahan mulai teratasi.

Bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga turut membantu dalam beberapa kegiatan. Organisasi ini selalu bekerja dalam memberikan bantuan, baik bencana di dalam negeri dan fokus membantu Palestina. Sejak awal Elida dan perusahaannya juga tertarik bekerja sama dalam memberikan dukungan dana untuk ACT. Tahun ini, bantuan juga diberikan untuk program baru ACT Generasi Bijak Gadget. Nantinya program ini akan mengedukasi generasi muda dan orang tua untuk menggunakan gadget lebih bermanfaat.

Berkah memang tak terukur dan ternilai. Elida tidak hanya sibuk memperhatikan keberadaan orang di luar perusahaan. Baginya, para karyawan perusahaann adalah keluarga terdekat. Setiap tahun perusahaan selalu memberikan apresiasi bagi karyawan berprestasi dengan memberikan paket ibadah umrah. Tahun pertama perusahaan berhasil memberangkatkan dua orang menjalankan ibadah umrah. Menyusul 23 orang lainnya pada tahun berikutnya. "Alhamdulillah, tahun lalu 30 orang pegawai menuntaskan umrahnya," ungkap Elida.

Begitulah makna bisnis bagi Elida. Tidak pernah ada kata puas apabila menikmatinya seorang diri. Namun, barokah dan kebahagiaan menjadi kunci kesuksesannya dalam mengelola bisnis. Ia juga tak ingin merasa bangga dengan pencapaiannya saat ini. Sedapat mungkin ia hanya ingin membina kerendahan hati dan sikap peduli demi meraih kebahagiaan abadi.

***

Sinergi dan Pengalaman

Sebagai perempuan, Elida cukup cemerlang mengelola bisnis. Hanya dalam waktu empat tahun perusahaannya melejit bak roket. Bezaya Group sudah mengeluarkan empat label produk busana Muslim dengan karakter berbeda. Empat label itu adalah Elzatta, Dauky, Zatta Men, dan Aira Wedding. Bila melihat nuansa hijab saat ini perempuan pasti mengenal label El Zatta. Pesona hijabnya memang tergolong modern. Hijab tersedia mulai dari jenis segi empat, bergo, hingga scarf. Bahkan, kini sudah merambah busana Muslim. Hijabnya menarik untuk perempuan stylish.

Tidak berhenti hanya di El Zatta. Tahun lalu ia memperkenalkan label Dauky pada khalayak. Lini ini diperuntukan bagi Muslimah berhijab dengan penampilan sporty. Sementara Zatta Men memiliki ragam gaya busana untuk pria. Aira Wedding yang baru diluncurkan pada Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 kemarin menjadi label terbarunya. Busana untuk pengantin tersebut tidak hanya menampilkan kemewahan. Namun, tetap ada unsur sederhana dan sopan dalam setiap busananya.

Elida tidak hanya merambah bisnis tekstil, tapi juga sudah menyentuh kuliner. Kantor pusat perusahaan berada di tengah kota Bandung, Jawa Barat. Peluang bisnis di kota tersebut begitu terbuka lebar. Itu sebabnya ia merambah bidang lain dalam melebarkan sayap bisnisnya. Awal tahun 2015 ia resmi mendirikan Breadboy dan Kampoeng Roti  di Bandung. Keduanya memberikan pilihan beragam roti, pisang molen, hingga brownies.

Keberhasilannya dalam mengelola bisnis tidak lepas dari mengutamakan kualitas. Hijab produksinya menggunakan material yang berbeda dari label lain. Pengalamannya di dunia fashion hijab juga sudah lebih dari 20 tahun ketika mengelola perusahaan sejenis. "Saya juga merasa bersyukur memiliki tim kerja yang begitu hebat," kata Elida. Bisnisnya bisa berkembang seperti saat ini karena mampu bersinergi dengan banyak mitra dan peran orang-orang berpengalaman.

Produk hijab miliknya bisa laris di pasar karena memiliki kualitas tinggi namun dengan harga terjangkau. Inovasi produk juga terus berkembang demi memenuhi keinginan fashion para pelanggannya. Hingga saat ini, perusahaan sudah memiliki lebih dari 150 toko resmi dan mitra di seluruh Indonesia. Elzatta juga sudah mencapai pasar internasional hingga ke Eropa. Bahkan, tahun ini akan mengadakan street fashion di Amerika.  Oleh Nora Azizah ed: Nina Chairani

***

Prioritas Utama

Menjadi perempuan dengan segudang kegiatan memang tidak mudah bagi Elida. Ibu tiga orang putri ini sadar, ia tidak bisa selalu ada dalam bentuk fisik bagi keluarganya. "Saya selalu menempatkan keluarga sebagai prioritas utama," jelas Elida. Ia menyadari tidak punya cukup banyak waktu bersama keluarga. Namun, ketika ada momen berkumpul bersama, kualitas pertemuan selalu dikedepankan. Waktu bersama keluarga menjadi paling berharga baginya.

Dukungan keluarga, terutama suami tercinta tidak pernah lepas. Sang suami sangat mendukungnya dalam menjalankan bisnis. "Suami saya sering mengkritisi ide-ide saya dalam bisnis," jelas Elida. Ia selalu membantunya untuk berpikir lebih matang dalam mengembangkan ide. Banyak hal dalam pengelolaan bisnis sering diputuskan bersama.

Sebagai pengusaha, Elida memiliki mimpi bisa terus mengembangkan bisnisnya dan menambah lini baru. Bersama tim kerjanya di perusahaan merumuskan mimpi. Pada 2020 mendatang, Bezaya Group bisa menjadi perusahaan Muslim terbaik di Indonesia. Namun, ia juga ingin sukses sebagai istri dan ibu. Keberhasilan di dunia harus bisa mengantarnya sukses di akhirat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement